Banner Iklan

Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama tentang Simbol Kecantikan Sejati Perempuan Indonesia, Kebaya Tak Sekadar Kain

Anis Hidayatie
27 Juni 2025 | 00.20 WIB Last Updated 2025-06-26T17:20:28Z

 


Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama tentang Simbol Kecantikan Sejati Perempuan Indonesia

SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: Hari Kebaya Nusantara menjadi titik penting dalam merefleksikan identitas perempuan Indonesia yang tidak hanya indah dari rupa, namun juga luhur dalam nilai dan budaya. Hal itu disampaikan oleh Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama,  menilai kebaya bukan sekadar pakaian, tetapi lambang keteguhan, kelembutan, dan karakter asli perempuan Indonesia.

“Kebaya bukan hanya warisan, tetapi juga narasi tentang perempuan Indonesia yang lembut namun kuat, anggun namun cerdas, sederhana namun berdaya,” ucap Ning Lia, panggilan akrab senator yang juga dikenal sebagai tokoh perempuan Nahdliyin ini.

Menurut Ning Lia, kecantikan perempuan tidak semata pada fisik, tetapi pada keberanian menjaga nilai dan warisan. Dalam kebaya, perempuan Indonesia belajar untuk menghargai dirinya secara utuh menghargai tubuh, martabat, dan jati diri bangsanya.

“Kebaya itu simbol kehormatan. Ia menutup, tapi tidak menyembunyikan keanggunan. Ia tradisional, tapi tidak kalah modern. Dan di balik itu, ia membawa pesan keanggunan dalam akhlak dan kearifan lokal,” jelas Ning Lia.

Perempuan yang akrab disapa Senator Idola itu menegaskan kecantikan yang dihadirkan melalui kebaya adalah kecantikan yang membumi, bersahaja, dan tidak tunduk pada standar industri yang sering kali mereduksi nilai perempuan hanya pada penampilan fisik semata.

Dalam pandangannya, Ning Lia mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk tidak terjebak pada narasi global yang mencoba menyamaratakan standar kecantikan. Justru, melalui kebaya, bangsa ini menunjukkan bahwa kecantikan sejati lahir dari akar budaya dan keberanian mencintai diri sendiri apa adanya.

“Kita tidak harus putih untuk disebut cantik, tidak harus kurus untuk disebut menarik. Cukup dengan menjadi perempuan Indonesia yang percaya diri dalam kebudayaannya itu sudah luar biasa,” ujar alumnus UINSA dan UNAIR itu.

Ning Lia juga memberikan apresiasi atas perjuangan berbagai elemen masyarakat, aktivis budaya, dan pemerintah dalam mendorong pengakuan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dunia (UNESCO). Menurutnya, ini adalah bukti bahwa Indonesia punya identitas yang kaya dan layak dibanggakan di panggung global.

“Kalau kita tidak jaga budaya kita, siapa lagi? Justru dengan mengenakan kebaya di era digital ini, perempuan kita telah menjadi duta budaya yang aktif bukan hanya mengenang masa lalu, tapi menghidupkan kembali warisan leluhur untuk masa depan,” tuturnya.

Momentum Hari Kebaya Nusantara juga dianggap penting dalam mempertegas peran perempuan sebagai pilar kebudayaan dan kebangsaan. Perempuan yang sering memakain kebaya itu menyatakan perempuan bukan sekadar simbol pelestari, tapi juga penggerak utama dalam memperkuat identitas bangsa.

“Kebaya menunjukkan bahwa perempuan bisa menjaga budaya tanpa kehilangan nilai dirinya. Maka mari jadikan kebaya bukan hanya sebagai busana acara formal, tapi simbol dari semangat perempuan Indonesia yang tangguh, cerdas, dan berbudaya,” ucap Ning Lia.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama tentang Simbol Kecantikan Sejati Perempuan Indonesia, Kebaya Tak Sekadar Kain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now