Menteri Yandri bersama rektor UB Prof Widodo Mahasiswalah yang Butuh Desa
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Yandri Susanto memberikan apresiasi tinggi terhadap program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) yang digagas Universitas Brawijaya (UB). Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Yandri dalam pelepasan 1000 mahasiswa MMD di Gedung Samantha Krida, Kamis (26/6/2025).
Didampingi Rektor UB Prof. Widodo, Yandri menyebut bahwa program MMD ini sangat selaras dengan misi utama Kementerian Desa PDTT untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi program Mahasiswa Membangun Desa dari UB. Ini selaras dengan semangat Kementerian Desa dan PDTT. Saya melihat program ini sangat bagus, dan layak untuk kita dukung bersama,” tegas Yandri kepada awak media.
Ia menambahkan bahwa sejumlah program unggulan kementeriannya seperti BUMDes, Desa Energi, Desa Wisata, Koperasi Desa Merah Putih, hingga Desa Ekspor, sangat potensial untuk dikerjasamakan dengan UB. Dalam waktu dekat, Kementerian dan UB akan menjalin kerja sama resmi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
“Kalau kekuatan UB bisa meneropong potensi desa dengan tepat, saya yakin desa-desa di Jawa Timur bisa menjadi kekuatan ekonomi baru. Bahkan pertumbuhan ekonomi nasional bisa terdongkrak hingga 2% dari sektor desa,” imbuhnya.
Tak hanya memberikan dukungan administratif, Yandri juga menyatakan komitmennya untuk turun langsung ke lapangan melihat aktivitas mahasiswa MMD secara langsung. Ia percaya bahwa kehadiran mahasiswa di desa akan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan nilai ekonomi dari potensi desa yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Mahasiswa bisa membangun desa tematik seperti desa cabai, bawang, ikan nila, dan sebagainya. Semua itu bisa menghasilkan uang karena pasarnya sudah tersedia, melalui Koperasi Desa Merah Putih dan program Makan Bergizi Gratis dari Presiden Prabowo,” urainya.
Yandri juga mendorong hilirisasi produk desa melalui pendampingan teknologi dan manajemen dari kampus. Menurutnya, kualitas produk desa bisa ditingkatkan hingga mampu menembus pasar ekspor.
“Produk desa itu banyak, tinggal kita upgrade kualitasnya. Dengan kerja sama konkret bersama UB, saya yakin nilai produk desa bisa naik dan memberi manfaat ekonomi yang luas,” pungkasnya.
Mahasiswa Diingatkan: “Mahasiswalah yang Butuh Desa”
Sebelum diberangkatkan, para mahasiswa MMD 2025 mendapatkan pembekalan dari sejumlah narasumber, termasuk Michael Susanto dari Tanoto Foundation. Dalam sesi motivasinya, Michael menekankan pentingnya sikap belajar dari masyarakat desa.
“Bukan desa yang butuh mahasiswa, mahasiswalah yang butuh desa,” ujar Michael yang langsung disambut lantang oleh para mahasiswa.
Rektor UB: MMD Wujud Nyata Perguruan Tinggi Berdampak
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, turut mengucapkan terima kasih atas kehadiran Menteri Yandri dan dukungan penuh yang diberikan kepada UB.
“Saya mengapresiasi sekali dan terima kasih kepada Pak Menteri yang selalu mendukung pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa MMD menjadi bagian penting dalam mendukung ASTACITA pemerintah dan program dari Kementerian Pendidikan Tinggi, yang menuntut perguruan tinggi untuk hadir langsung dan berdampak nyata di masyarakat.
“Program ini penting untuk membawa teknologi tepat guna ke desa, termasuk dalam manajemen dan standarisasi produk. Seperti yang Pak Menteri sampaikan, produk desa bisa kita tingkatkan hingga layak ekspor,” tutup Prof. Widodo.
Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, kampus, dan masyarakat, program MMD 2025 Universitas Brawijaya bukan hanya menjadi kegiatan pengabdian semata, melainkan juga langkah strategis menuju desa maju dan Indonesia unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?