Banner Iklan

Transaksi Tembus Rp 4,45 Triliun, Misi Dagang Jatim–Kepri Jadi yang Tertinggi Selama 2025

Muh. Rahmani Hafidzi
12 Desember 2025 | 14.16 WIB Last Updated 2025-12-12T07:16:13Z

Foto : Misi Dagang Jatim–Kepri

BATAM | JATIMSATUNEWS.COM — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatatkan capaian transaksi tertinggi dalam rangkaian Misi Dagang dan Investasi 2025 setelah kegiatan di Batam, Kepulauan Riau, menghasilkan komitmen perdagangan senilai Rp 4,456 triliun. Kegiatan yang digelar di Hotel Wyndham Panbil Batam, Senin (8/12), diikuti 174 pelaku usaha dari Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Malaysia.

Dari total nilai transaksi tersebut, perdagangan antara Jawa Timur dan Kepulauan Riau mencapai Rp 1,078 triliun untuk penjualan komoditas Jatim dan Rp 81,9 miliar pembelian Jatim dari Kepri. Selain itu, penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Jatim dan Malaysia menghasilkan komitmen transaksi sebesar Rp 3,296 triliun.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa nilai tersebut menjadi yang tertinggi dari 12 penyelenggaraan misi dagang yang digelar sepanjang 2025. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, KBRI Malaysia, pelaku usaha kedua provinsi, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim.

Sejumlah komoditas Jatim yang diminati Kepulauan Riau meliputi kopi robusta, kluwak, vanili, kemiri, rokok, telur ayam, susu, pakan udang, benur vaname, beras, bawang merah, serta daging ayam dan sapi. Sementara itu, Jatim membeli ikan beku seperti cakalang, layur, dan layang dari Kepulauan Riau. Untuk perdagangan Jatim–Malaysia, komoditas yang diminati meliputi tembaga, cassava, frozen coconut cream, kerupuk mentah, buah kering, dan sayur kering.

Khofifah menilai interaksi perdagangan antara kedua provinsi berjalan produktif. Ia menyebut kebutuhan pasokan Kepulauan Riau perlu diperkuat karena beberapa daerah pemasok di Sumatera sedang terdampak bencana. Pemprov Jatim juga melakukan pendalaman peluang ekspor ke Singapura dan Malaysia, termasuk untuk industri pengolahan di Johor.

Misi dagang Jatim–Kepri menjadi penyelenggaraan ke-12 pada tahun 2025 dan ke-48 sejak 2019, dengan total kumulatif komitmen transaksi mencapai Rp 27,35 triliun.

Kegiatan di Batam juga disertai penandatanganan 11 perjanjian kerja sama antara OPD Jawa Timur dan Kepulauan Riau, serta tiga LoI antara pelaku usaha Jatim dan Malaysia. Penandatanganan disaksikan oleh Atase Perdagangan KBRI Malaysia.

Dalam catatan Pemprov Jatim, sejak 2022 hingga 2025 telah dilaksanakan enam misi dagang luar negeri di Riyadh, Kuala Lumpur, Dili, Hong Kong, Osaka, dan Singapura, menghasilkan potensi transaksi Rp 5,896 triliun.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan sebagian besar kebutuhan pokok di wilayahnya masih dipasok dari Jawa Timur, termasuk beras, cabai, gula, dan komoditas UMKM lainnya. Ia menilai kerja sama perdagangan kedua provinsi akan diperluas hingga sektor pariwisata.

Salah satu pelaku usaha asal Sidoarjo, Reksa (30), menyampaikan bahwa permintaan ikan dari pasar dalam negeri maupun Malaysia cukup tinggi. Ia menargetkan transaksi Rp 20–25 miliar pada misi dagang kali ini dan menyebut Malaysia tertarik mengimpor ikan dori serta tuna steak untuk kiriman perdana pada Desember.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Transaksi Tembus Rp 4,45 Triliun, Misi Dagang Jatim–Kepri Jadi yang Tertinggi Selama 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now