Membangun Fondasi lahirnya penggerak Moderasi UIN Malang, Fasilitator memulai ToT Moderasi Beragama dengan Perkenalan dan Kontrak Belajar

 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Rangkaian kegiatan Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi Beragama di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang resmi dimulai dengan sesi perkenalan dan kontrak belajar yang dipandu oleh fasilitator Prof. Fawaizul Umam dan Dr. KH. Marzuki Wahid. Acara yang berlangsung pada 17–22 November 2025 ini diikuti oleh 30 dosen UIN Malang yang berkomitmen menjadi penggerak moderasi beragama di lingkungan kampus maupun masyarakat.

Pada sesi awal, fasilitator mengajak peserta untuk saling mengenal dan harus hafal nama dan asal fakultas masing-masing peserta dan harapan mengikuti kegiatan ini. Suasana hangat dan penuh antusiasme terlihat ketika para dosen menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memperkuat peran mereka dalam menanamkan nilai toleransi dan kebersamaan.

Selain perkenalan, fasilitator juga memandu proses kontrak belajar. Kontrak ini berisi kesepakatan bersama mengenai tata tertib, komitmen kehadiran, serta target capaian selama pelatihan. Dengan adanya kontrak belajar, peserta diharapkan lebih disiplin dan fokus dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Fasilitator Prof. Fawaizul Umam menyampaikan: “Kontrak belajar ini penting agar kami semua memiliki komitmen yang sama. Moderasi beragama bukan hanya teori, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata.”

Dr. KH. Marzuki Wahid, salah satu fasilitator menegaskan bahwa sesi perkenalan dan kontrak belajar merupakan fondasi penting sebelum memasuki materi inti. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh peserta merasa nyaman, saling mengenal, dan memiliki kesepahaman tentang tujuan pelatihan. Dengan begitu, proses pembelajaran akan lebih efektif,” ujar beliau sambal memandu kontrak belajar. 

Kegiatan ToT ini akan berlangsung selama enam hari dengan berbagai materi, diskusi, dan praktik lapangan. Harapannya, para dosen peserta dapat menjadi trainer sekaligus penggerak moderasi beragama yang mampu menularkan nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan kebersamaan di kampus serta masyarakat luas.