Banner Iklan

FPK Bojonegoro Kobarkan Semangat Persatuan: Dialog Kebangsaan Lintas Suku Jadi Tonggak Sejarah

Anis Hidayatie
23 November 2025 | 20.35 WIB Last Updated 2025-11-23T14:27:37Z


 FPK Bojonegoro Kobarkan Semangat Persatuan: Dialog Kebangsaan Lintas Suku Jadi Tonggak Sejarah

BOJONEGORO| JATIMSATUNEWS.COM: Gedung Pemkab Ruang Angling Dharmo lantai 2, Jl. P. Mas Tumapel no. 1 Bojonegoro, Minggu (23/11/2025), menjadi saksi Dialog Kebangsaan Lintas Suku yang diadakan oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Bojonegoro bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro. 

Acara ini bertujuan mempererat tali persaudaraan antar suku di Bojonegoro. 

Peserta yang hadir dari perwakilan suku yang ada di bojonegoro, seperti suku batak, suku sunda, suku melayu, suku dayak, suku bima, suku osing, suku madura, suku jawa, suku sulawesi dan masih banyak suku-suku lainnya. 

Acara dimulai dengan registrasi peserta dilanjutkan dengan tanda tangan ikrar pembauran dan kesatuan oleh peserta.

Dilanjutkan dengan perkenalan dari masing-masing perwakilan suku yang hadir. 

Seluruh peserta dan narasumber bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk membangkitkan semangat nasionalisme, dilanjutkan lagu Mars FPK. 

Dalam sambutannya, Ketua FPK Bojonegoro, Drs. Hanafi, MM., menyampaikan pentingnya pembauran dan interaksi antar anggota FPK sehingga bisa tercipta kekuatan dalam kebereragaman suku dan budaya di Bojonegoro.

"Dialog ini wadah kita saling mengenal , berbaur , berinteraksi dan saling menghargai perbedaan. Bojonegoro yang beragam adalah kekuatan!" ujarnya. 

Sedangkan dalam sambutan berikutnya, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mamudi, S.Sos, MM., menambahkan, "Kami dukung kegiatan ini. Pembauran kebangsaan kunci masyarakat harmonis dan maju.

Harapannya FPK Bojonegoro bisa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan organisasinya, sehingga bisa lebih dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Sekda Bojonegoro, Edi Susanto, S.Sos, MM.,yang dalam acara ini ditugaskan mewakili Ibu Wakil Buoati Bojonegoro yang berhalangan hadir, mengapresiasi kegiatan Dialog Lintas Suku FPK Bojonegoro 2025 ini. Beliau mengatakan : "Pemkab Bojonegoro siap selalu mendukung FPK Bojonegoro karena Kerukunan dan Kebersamaan menjadi modal utama pembangunan."

Usai sambutan, sebagai tanda dimulainya Acara Dialog Kebangsaan Lintas Suku FPK Bojonegoro 2025 ini, dilakukan pemukulan Gong Oleh Bpk Edi Susanto, selaku Sekda Pemda Bojonegoro.

Selanjutnya untuk memeriahkan acara hadirin disuguhi Tari Jaranan yang atraktif dibawakan oleh 2 penari cantik dari sanggar seni dan budaya desa Sukosewu. 

Gerakan lincah penari dan musik tradisional memeriahkan suasana di uang Angling Dharmo.

Momen penting adalah penandatanganan Ikrar Deklarasi Pembauran dan Persatuan oleh seluruh peserta. Deklarasi ini berisi janji ikrar bersama yaitu :

1. Menghormati keberagaman suku, ras, dan budaya.

2. Menjaga kerukunan dan persatuan.

3. Menolak diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan.

4. Berkomitmen untuk mendukung terwujudnya Bojonegoro yang bahagia, makmur dan membanggakan. 

Salah satu anggota FPK dari suku Madura, Haji Sudarno membuka dialog dengan pertanyaan, "Apa sebenarnya tujuan utama FPK Bojonegoro?"

Drs. Hanafi, MM., menjelaskan, "FPK hadir sebagai jembatan penghubung antar suku dan elemen masyarakat. Kami ingin mewujudkan Bojonegoro yang inklusif, di mana semua warga merasa memiliki dan dihargai. Aman dan damai, dalam keberagaman suku dan budaya"

Mamudi, S.Sos, MM., menambahkan, "FPK berperan penting dalam menjaga stabilitas daerah. Dengan adanya dialog dan kegiatan positif, potensi konflik bisa diminimalisir.

Pemkab mendukung penuh FPK dalam menjalankan program-programnya. Kami percaya, dengan kebersamaan, kita bisa membangun Bojonegoro yang lebih baik."

Sedangkan Dita Debar memberikan pandangan generasi muda, "Generasi Z bisa membantu FPK dengan menyebarkan pesan positif di media sosial. Kita bisa membuat konten yang menarik dan relevan untuk anak muda."

Dita juga menjelaskan peran Generasi muda sangat dibutuhkan untuk bisa saling berkolaborasi lintas suku sehingga bisa meminimalisir terjadinya diskriminasi, intoleransi dan kekerasan yang bisa memicu perpecahan di masyarakat. 

Selanjutnya Metty dari suku jawa betawi bertanya , "Bagaimana cara kita menjaga semangat persatuan di tengah perbedaan?"

Dita menjawab, "Kuncinya adalah toleransi dan saling menghormati. Jangan mudah terpancing oleh berita hoax atau ujaran kebencian."

Mada, selain memandu acara, juga menyumbangkan lagu dari etnis Tionghoa, menambah keakraban.

Acara semakin meriah dengan banjir doorprize dan hiburan musik elektone. Febri salah satu pemenang doorprize mengatakan " Saya sangat bahagia bisa hadir di acara Dialog Kebangsaan Lintas Suku FPK Bojonegoro 2025 ini, acaranya sangat menarik, santai dan bisa merukunkan semua suku dan budaya, apalagi dapat hadiah Doorprize...Keren...".

Dialog Kebangsaan Lintas Suku ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama oleh narasumber, panitia dan seluruh peserta.

Semangat persatuan terpancar dari seluruh peserta. Diharapkan, kegiatan ini menjadi agenda rutin FPK Bojonegoro. (Alief) 

 

 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FPK Bojonegoro Kobarkan Semangat Persatuan: Dialog Kebangsaan Lintas Suku Jadi Tonggak Sejarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now