Kepala Satpol PP Lumajang menjelaskan bahwa target tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program pemberantasan barang kena cukai ilegal, terutama rokok tanpa pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, serta rokok dengan pita cukai berbeda peruntukan. Upaya ini juga sejalan dengan arahan Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menekan angka peredaran rokok ilegal di daerah.
“Kami terus berupaya melakukan pengawasan dan penegakan secara rutin, baik melalui operasi mandiri maupun sinergi bersama Bea Cukai Jember. Hingga Agustus, kami sudah menyita sekitar 140 ribu batang. Namun target kami jelas, satu juta batang rokok ilegal harus bisa kami amankan tahun ini,” ujar salah satu pejabat Satpol PP Lumajang.
Selain operasi penindakan, Satpol PP juga menggencarkan sosialisasi ke masyarakat, pedagang eceran, dan pemilik toko kelontong tentang pentingnya mengenali ciri-ciri rokok ilegal. Kegiatan ini dilakukan untuk menekan permintaan pasar terhadap produk ilegal yang merugikan negara dan mengancam industri rokok legal dalam negeri.
“Masyarakat perlu tahu bahwa membeli dan menjual rokok tanpa pita cukai adalah pelanggaran hukum. Kami tidak hanya menindak, tetapi juga mengedukasi agar semua pihak sadar akan dampak ekonomi dan hukumnya,” tambahnya.
Upaya pemberantasan rokok ilegal ini juga menjadi bagian dari program pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kabupaten Lumajang. Sebagian dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat agar tidak terlibat dalam peredaran barang kena cukai ilegal.
Satpol PP Lumajang menegaskan akan terus meningkatkan intensitas operasi hingga akhir tahun 2025 dengan melibatkan unsur TNI, Polri, dan Bea Cukai, demi menciptakan lingkungan usaha yang sehat serta menjaga penerimaan negara dari sektor cukai.
Dengan komitmen dan sinergi lintas instansi, pemerintah daerah berharap Kabupaten Lumajang dapat menjadi daerah bebas rokok ilegal dan menjadi contoh penegakan hukum cukai yang efektif di wilayah tapal kuda Jawa Timur.(Sol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?