SURABAYA, 04 AGUSTUS 2025 | JATIMSATUNEWS.COM - Kelompok 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Berdampak Ramah Lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melakukan aksi nyata peduli lingkungan dalam mendukung konsep Green Campus dengan membangun instalasi pengolahan air limbah bekas wudhu di Masjid Istiqomah. Kelompok 1 KKN Mahasiswa Berdampak UPN “Veteran” Jawa Timur yang melakukan tugas di lingkungan kampus berhasil mewujudkan kontribusi nyata dalam mendukung program Green Campus melalui kegiatan pengelolaan air limbah bekas wudhu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan edukasi dan praktik langsung yang melibatkan pengurus masjid serta warga kampus dengan tujuan untuk mengolah limbah air wudhu agar dapat dimanfaatkan kembali secara ramah lingkungan. Program ini juga didukung oleh pihak civitas akademika dan pengurus Masjid Istiqomah, sebagai wujud sinergi bersama dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan sumber daya air kampus.
“Kami menyadari bahwa air bekas wudhu yang selama ini langsung dibuang sebenernya masih dapat dimanfaatkan kembali melalui proses pengolahan yang tepat. Oleh karena itu, kami mengambil inisiatif untuk membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sederhana yang ramah lingkungan dan mudah dalam perawatannya,” ujar Dosen Pembmbing Lapangan, Rizka Novembrianto, S.T., M.T.
Kegiatan pengelolaan limbah air bekas wudhu di Masjid Istiqomah ini difokuskan pada pemanfaatan air sisa wudhu yang selama ini dibuang langsung ke saluran pembuangan. Mahasiswa Kelompok 1 KKN Mahasiswa Berdampak merancang sistem penampungan dan penyaringan sederhana agar air tersebut dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman di sekitar masjid dan area hijau kampus.
Pengurus Masjid Istiqomah, menyampaikan saran kepada mahasiswa. “Sebaiknya instalasi IPAL dibangun di area wudhu laki laki bagian utara atau area wudhu perempuan. Karena, volume air yang keluar lebih besar dibandingkan bagian selatan, sehingga pemanfaatannya akan lebih optimal.”
Namun, setelah dilakukan diskusi lebih lanjut bersama Dosen Pembimbing Lapangan, pengurus masjid, dan kelompok KKN dengan mempertimbangkan aspek teknis serta efisiensi pelaksanaan, saran tersebut tidak dijadikan acuan utama. Akhirnya, memutuskan untuk tetap membangun instalasi IPAL di sisi selatan masjid dengan pertimbangan kemudahan akses, keamanan lokasi, dan tanpa melakukan pembongkaran terhadap saluran air. Keputusan ini juga didasarkan pada hasil survei lapangan yang menunjukkan bahwa area selatan lebih memungkinkan untuk proses instalasi tanpa mengganggu aktivitas utama masjid.
Penulis: Putri Meyshinta/Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Devira Hernita Putri/Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Nauval Alvian Firmansyah/Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Rifka Zulvia Anhari/Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Arraya Fredericko Romanza/Mahasiswa Prodi Teknik Sipil dan Rizka Novembrianto, S.T., M.T./Dosen Teknik Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?