Senator Cantik Lia Istifhama Sebut Kalau Ada Anak Tetangga Butuh Perhatian Kita Tidak Boleh Diam, Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Probolinggo
PROBOLINGGO | JATIMSATUNEWS.COM: Nilai-nilai kebangsaan dan kepedulian sosial dicetuskan oleh senator cantik Anggota DPD RI Dapil Jawa Timu, Dr. Lia Istifhama saat menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di RS Masada, Kabupaten Probolinggo, Rabu (25/6/2025).
Acara diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari generasi muda, organisasi kepemudaan, tokoh agama, komunitas keagamaan, hingga kelompok tani dan lembaga lokal.
Dalam pemaparannya, sosok yang dikenal sebagai Ning Lia ini menyampaikan pesan menyentuh dan relevan dengan kondisi sosial masyarakat saat ini.
“Kalau ada anak tetangga butuh perhatian, kita tidak boleh diam. Kita ini semua adalah orang tua bagi anak-anak bangsa, bukan hanya anak kandung kita sendiri. Jika kita hanya peduli pada diri sendiri dan bersikap individualis, maka keberlangsungan bangsa akan terganggu,” ujar Ning Lia bersemangat
Ia menekankan bahwa Empat Pilar MPR RI — Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 — bukan hanya sekadar teori normatif, tetapi nilai-nilai kehidupan yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, Ning Lia menyoroti adanya penurunan solidaritas sosial dalam masyarakat. Ia mengutip pemikiran Ibnu Khaldun dalam al-Muqaddimah bahwa peradaban hanya bisa berdiri kokoh jika masyarakat memiliki ikatan sosial (ashabiyah) yang kuat.
“Banyak kelompok masyarakat kini cenderung eksklusif, hanya nyaman dalam lingkungan sendiri. Interaksi lintas kelompok melemah, dan ini membahayakan integrasi bangsa,” tegasnya.
Tantangan besar, menurut Lia, adalah bagaimana menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dengan pendekatan yang relevan bagi generasi muda saat ini.
“Kalau ingin generasi Z memahami Pancasila dan cinta NKRI, kita harus masuk lewat cara pikir mereka, gunakan bahasa mereka. Jangan menggurui, tapi menginspirasi,” ujarnya.
Senator yang dikenal santun dan aktif di berbagai kegiatan sosial ini juga mengingatkan bahwa kekuasaan dan jabatan hanyalah titipan.
“Yang utama adalah menjadi manusia yang bermanfaat. Kalau diberi amanah, jalankan dengan sungguh-sungguh. Kalau belum diberi, tetaplah adil dan bijak,” pesan Ning Lia.
Acara ini juga menghadirkan Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Ali Wafa, yang turut memberikan pandangan tentang pentingnya memaknai Pancasila sebagai dasar moral dan kemanusiaan dalam berdemokrasi.
“Ketuhanan dalam Pancasila adalah fondasi untuk saling memanusiakan manusia. Ini penting untuk dihayati oleh setiap pemimpin dan penyelenggara negara,” kata Ali.
Ali juga menyampaikan apresiasi kepada Lia Istifhama atas dedikasinya menyerap aspirasi masyarakat daerah secara langsung.
Tokoh masyarakat Abdul Latif juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pusat dan daerah dalam program pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
“Komite III DPD RI punya posisi penting dalam mengawal kebijakan-kebijakan tersebut agar tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, ulama dan akademisi KH Dr. Abidi Roziq, S.H.I., M.Pd mengingatkan bahwa dalam sistem negara, semua orang memiliki kedudukan yang sama.
“Di mata hukum dan negara, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Prinsip keadilan dan kesetaraan inilah yang harus dijunjung dalam menjalankan amanah,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan dialog interaktif dan penyerahan materi sosialisasi kepada peserta. Pesan utama Ning Lia hari itu menggema kuat: kebangsaan dimulai dari rasa peduli — bahkan kepada anak tetangga sekalipun. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?