Dugaan Intimidasi, Oknum Kompol IG Terancam Dilaporkan ke Bid.Propam Polda Jatim

𝙲𝚊𝚙𝚝𝚒𝚘𝚗: 𝙸𝚕𝚞𝚜𝚝𝚛𝚊𝚜𝚒 𝙿𝚘𝚕𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝙿𝚛𝚎𝚖𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚂𝚎𝚗𝚙𝚒.

SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM - Sebuah kejadian yang mempertemukan antara kepentingan pribadi dan tanggung jawab publik tengah menjadi sorotan. Oknum Kompol IG dan istrinya NA (inisial), kini keduanya kompak memblokir sejumlah nomor telepon wartawan yang telah intens mencari tanggapa terkait laporan yang melibatkan mereka.

Kisah ini bermula dari konflik internal keluarga antara NA dan saudaranya, hingga berujung pada dugaan kuat ancaman terhadap pihak lain, termasuk adik (NA), yang dikenal dengan inisial AG. Dalam upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, AG dan SM bersikukuh melaporkan kejadian tersebut ke Bid Propam Polda Jatim, atas perilakunya di tengah-tengah masyarakat yang tidak samasekali mencerminkan performa seorang perwira Polri Presisi. Ia menginginkan teguran atas perilaku yang dianggap tidak pantas dari seorang perwira Polri.

“𝙻𝚊𝚙𝚘𝚛𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚊𝚍𝚞𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜, 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚗𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚛𝚎𝚜𝚙𝚘𝚗 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚜𝚝𝚒𝚝𝚞𝚜𝚒𝚗𝚢𝚊, 𝙿𝚘𝚕𝚍𝚊 𝙹𝚊𝚝𝚒𝚖 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚊𝚕 𝚒𝚗𝚒, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚗𝚐𝚔𝚞𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚒𝚗𝚊𝚜 𝚍𝚒 𝙿𝚘𝚕𝚛𝚎𝚜𝚝𝚊𝚋𝚎𝚜 𝚂𝚞𝚛𝚊𝚋𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝙺𝚊𝚜𝚞𝚋𝚊𝚐 𝙵𝚊𝚜𝚔𝚘𝚗 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝙱𝚊𝚐𝚕𝚘𝚐,” lanjut AG ketika menemui Biro Jatimsatunews&tim, minggu, (31/03/2024)

Dalam pertemuan yang tidak direncanakan sebelumnya di rumah H. Abul, Desa Jelgung, pada Minggu, (10/03/2024), diduga terjadi ancaman dan intimidasi yang memperlihatkan Senpi (senjata api). AG menegaskan bahwa laporan mereka merupakan upaya untuk menegakkan etika dan standar profesi Polri, sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (PERKAPOLRI) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi.

AG yang tidak lain kakak kandung dari Nur Aizah menuturkan bahwa, Laporan dan Pengaduan ke Bid Propam ini agar menjadi pembelajaran agar tidak semena-mena baik kepada keluarga maupun masyarakat sipil lainnya.

“𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚗𝚒 𝙿𝚒𝚖𝚙𝚒𝚗𝚊𝚗 𝙿𝚘𝚕𝚛𝚒, 𝙹𝚎𝚗𝚍𝚎𝚛𝚊𝚕 𝙻𝚒𝚜𝚝𝚢𝚘 𝚂𝚒𝚐𝚒𝚝 𝙿𝚊𝚋𝚘𝚠𝚘 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚞𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚙𝚛𝚘𝚜𝚎𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚏𝚘𝚛𝚖𝚊 𝙿𝚘𝚕𝚛𝚒 𝙿𝚛𝚎𝚜𝚒𝚜𝚒 (𝙿𝚁𝙴𝚍𝚒𝚔𝚝𝚒𝚏, 𝚛𝚎𝚜𝚙𝚘𝚗𝚂𝙸𝚋𝚒𝚕𝚒𝚝𝚊𝚜, 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚛𝚊𝚗𝚜𝚙𝚊𝚛𝚊𝚗𝚂𝙸 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚊𝚍𝚒𝚕𝚊𝚗),” kata AG penuh diplomatis

Namun, hingga berita ini diangkat ke publik, belum ada kejelasan atas upaya penyelesaian dari pihak oknum Kompol IG. Sebelumnya salah satu Tim mendapat atau menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai kuasa hukum oknum Kompol IG, namun belum ada langkah konkret yang diambil.

Kisah ini menjadi cerminan betapa pentingnya menjaga profesionalisme dan kewajiban publik di tengah-tengah segala konflik yang mungkin terjadi. Dengan harapan bahwa penyelesaian yang tepat dan adil dapat ditemukan demi kebaikan bersama. (𝙵𝚊𝚌𝚑/𝚁𝚎𝚍)