MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menoreh penghargaan, kali ini dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga). Penghargaan tersebut diberikan pada 10 Desember lalu pada forum “GENTING COLLABORATION SUMMIT TAHUN 2025” dengan tema “Sinergi Untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting”. Kampus Putih mendapat penghargaan Gold Kategori Perguruan Tinggi berkat dedikasinya dalam menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat.
Sebagai Kampus Berdampak, UMM konsisten menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat melalui riset terapan dan program pengabdian yang langsung menjawab persoalan di lapangan. Berbagai kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat menjadi bukti bahwa UMM tidak hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga membawa perubahan yang dapat dirasakan. Penghargaan dari Kemendukbangga semakin meneguhkan komitmen UMM untuk terus hadir dan berkontribusi dalam memajukan bangsa.
Wakil Rektor IV UMM, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD. Mengatakan bahwa penghargaan tersebut diaraih tidak lain mengingat kontribusi UMM dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Salah satunya yang baru-baru ini dilakukan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini berupakan komitmen nyata bahwa riset itu sejatinya tidak boleh hanya secara konseptual, namun juga secara konkret dirasakan oleh masyarkat.
“Beberapa waktu lalu, kami kirimkan lebih dari 50 dosen UMM ke NTT. Disana ada banyak persoalan masyarakat terkait dengan stunting, kemiskinan ekstrim, serta ada juga persoalan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan” jelasnya.
Banyak sekali program yang dilakukan tim dosen UMM saat di NTT, mulai dari Pelatihan Pengolahan Nutricorn yang secara inovatif memanfaatkan kekayaan bahan baku lokal NTT. Pendampingan pada komoditas hortikultura, padi, dan jagung. Pendampingan pakan ternak dan kesehatan hewan. Penataan kembali praktik budidaya dan manajemen perikanan, dan masih banyak lagi.
“Semua itu awalnya hasil riset dari para akademisi di UMM, kami punya program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat. Harapannya itu semua mampu memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat” ujarnya
Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) UMM merupakan inisiatif strategis UMM untuk mendorong pembangunan daerah melalui pendampingan langsung oleh para profesor dan tenaga ahli. Program ini mengintegrasikan riset, inovasi, serta pengabdian masyarakat dengan fokus pada sektor-sektor prioritas seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah dan masyarakat, P3M UMM bertujuan meningkatkan produktivitas, pendapatan, serta kesejahteraan warga, sekaligus mengatasi persoalan mendesak seperti kemiskinan dan stunting di berbagai wilayah Indonesia.
Terakhir, ia berharap melalui penghargaan ini mampu memberikan motivasi kepada seluruh akademisi UMM untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salis menegaskan bahwa kampus itu harus berdampak menyelesaikan persoalan di masyarakat. Ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa kampus putih selalu siap sedia untuk hadir dalam memajukan bangsa.
“tentu kami ucapkan terimakasih kepada Kemendukbangga karena telah memberikan penghargaan ini kepada kampus putih. Kami berkomitmen penuh untuk terus mengabdi dalam meningkatkan dan menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.” Tutupnya (*)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?