Banner Iklan

Semifinal SEA Games 2025: Timnas Putri Indonesia di Tengah Kepungan Jebolan Piala Dunia

Admin JSN
14 Desember 2025 | 10.31 WIB Last Updated 2025-12-14T03:39:08Z
Timnas Putri Indonesia tampil di semifinal SEA Games 2025, Zahra Muzdalifah dkk di tengah kepungan alumni Piala Dunia./Instagram @zahmuz12

CHONBURI | JATIMSATUNEWS.COM - Timnas Putri Indonesia menjadi wakil tersisa di cabor sepak bola pada SEA Games 2025 Thailand.

Sebab, Timnas Indonesia U-22 (putra) gagal lolos ke semifinal. Maka, Timnas Putri menjadi wakil tersisa pada cabor ini.

Namun, Timnas Putri Indonesia asuhan Pelatih Akira Higashiyama berada di tengah kepungan tim-tim yang pernah tampil di Piala Dunia.

Tuan rumah Thailand bahkan pernah dua kali tampil di Piala Dunia Wanita 2015 (Kanada) dan 2019 (Prancis). Menjadikan Chaba Kaew sebagai tim Asia Tenggara pertama yang bertanding di Piala Dunia.

Kemudian, calon lawan Indonesia di semifinal yakni Vietnam menjalani debut Piala Dunia pada 2023 di Australia-Selandia Baru.

Pada edisi yang sama, Filipina juga lolos pertama kali ke Piala Dunia.

Jika Thailand, Vietnam, dan Filipina pernah menggapai panggung Piala Dunia Wanita, Timnas Putri Indonesia paling jauh langkahnya adalah peringkat keempat di Piala Asia Wanita 1977 dan 1986.

Pada edisi 1977 di Taipei menjadi debut Indonesia di Piala Asia Wanita. Indonesia termasuk dalam enam tim peserta di putaran final, bersama tuan rumah Republik China (sekarang China Taipei), Jepang, Thailand, Singapura, dan Hongkong.

Indonesia di Grup A bersama Taipei dan Jepang. Hasilnya, Indonesia kalah 0-5 dari Taipei--yang kemudian menjadi juara--dan menang 1-0 atas Jepang yang juga dihajar Taipei 0-7.

Di semifinal, Indonesia kalah 1-2 dari Thailand dan kalah 0-2 dari Singapura dalam perebutan tempat ketiga.

Pada 1986 di Hongkong, Indonesia termasuk dalam tujuh tim yang berlaga di putaran final. Ada China--yang juara edisi ini, Jepang, Malaysia, Thailand, Indonesia, Hongkong, dan Nepal.

Di Grup B, Indonesia kalah 0-4 dari Thailand, menang 1-0 atas Hongkong, dan menang 6-0 atas Nepal.

Lalu, di semifinal Indonesia tumbang 0-9 dari China dan kalah lagi dari Thailand 1-3 dalam perebutan tempat ketiga.

Setelah itu, Indonesia hanya tampil di putaran final pada 1989 (kelima dari 8 tim) dan 2022 (ke-12 dari 12 tim).

Absennya Indonesia di panggung tertinggi disebabkan oleh dua hal. Pertama karena tidak ikut sejak kualifikasi seperti pada edisi 1991-2003 serta 2008-2018. Kedua, tidak lolos dari kualifikasi pada 2006 dan 2026, yang kebetulan putaran finalnya sama-sama digelar di Australia.

Melangkah pada kondisi lainnya dari empat tim semifinalis SEA Games 2025 ini adalah peringkat FIFA terbaru pada 11 Desember 2025.

Vietnam menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dengan peringkat 36 dunia. Naik satu peringkat dari periode sebelumnya.

Lalu, Filipina ke-41 usai turun dua posisi, dan Thailand masih bertahan di peringkat ke-53.

Sedangkan, Indonesia hanya naik satu peringkat yakni ke-105 dunia. Menjadikan Garuda Pertiwi tim peringkat Asia Tenggara keenam teratas setelah Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar (54), dan Malaysia (91).

Fakta ketiga terkait peta kekuatan semifinalis SEA Games 2025 adalah pencapaian selama tampil di SEA Games sejak cabor sepak bola putri digelar pada 1985 di Bangkok, Thailand.

Tuan rumah Thailand telah meraih lima medali emas, lima perak, dan tiga perunggu.

Vietnam lebih ganas lagi, karena mereka telah meraih delapan emas, dua perak, dan satu perunggu. Bahkan, empat edisi terakhir dimenangkan Vietnam dengan mengalahkan Thailand tiga kali dan Myanmar sekali.

Kemudian, Filipina meraih dua perunggu dari enam edisi yang menempatkan mereka di empat besar. Disebut demikian, karena tidak semua edisi melangsungkan laga semifinal atau pun laga perebutan medali perunggu akibat jumlah peserta yang kurang ideal.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia pernah tampil dua kali di semifinal 1997 (Jakarta) dan 2001 (Kuala Lumpur), namun selalu finis keempat.

Pada 1997, peluang meraih perunggu digagalkan Vietnam dengan kekalahan 0-2. Sebelumnya, Indonesia kalah 0-2 juga dari Thailand di semifinal.

Lalu pada 2001, Indonesia kalah 0-2 dari Thailand di semifinal dan takluk 0-3 dari Myanmar dalam perebutan perunggu.

Artinya, Indonesia belum pernah meraih medali dalam lima partisipasi sebelumnya (1997, 2001, 2003, 2005, 2019). Bahkan, semifinal tahun ini menjadi yang ketiga dari enam edisi yang diikuti Garuda Pertiwi.

Maka, posisi Indonesia pada semifinal SEA Games 2025 adalah tim non-unggulan (underdog) karena faktor pencapaian, peringkat FIFA, dan riwayat penampilan di SEA Games.

Walau demikian, para pemain dan Higashiyama tampak antusias dalam menghadapi tantangan untuk memperbaiki sejarah sebelumnya.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadi masing-masing, Higashiyama, pemilik caps terbanyak Safira Ika, dan kiper Iris de Rouw tampak optimistis untuk menatap laga semifinal melawan Vietnam.

"Saya percaya pada persiapan kami," tulis Akira Higashiyama pada Sabtu (13/12) siang WIB.

"Siap untuk besok," seru Iris de Rouw dengan mengunggah foto latihan tim.

Lalu, Safira Ika mengutip sebuah zikir, "La haula wala quwwata illa billah". Kutipan tersebut berarti, "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung" (HR. Bukhari-Muslim).

Kutipan itu dapat dimaknai sebagai keyakinan bahwa hanya Tuhan yang mampu memberi pertolongan kepada umat-Nya dalam tantangan yang sulit.

Adapun jadwal semifinal antara Vietnam vs Indonesia akan tersaji pada Minggu (14/12) sore pukul 16.00 WIB di Stadion IPE Chonburi, Chonburi. ***

Penulis: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Semifinal SEA Games 2025: Timnas Putri Indonesia di Tengah Kepungan Jebolan Piala Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now