Banner Iklan

Melaksanakan Dawuh Masyayikh, KH. Marzuki Mustamar Beserta Jamaah Adakan Istighosah untuk Bangsa

Muh. Rahmani Hafidzi
02 Desember 2025 | 22.44 WIB Last Updated 2025-12-02T17:09:33Z

KH Marzuki Mustamar memimpin istighotsah bersama jamaah Masjid Sabilillah Malang

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM —  Mengamati kondisi NU terkini, KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Periode sebelum sekarang, mengajak umat Nahdlatul Ulama (NU) untuk tetap berpegang pada dawuh para masayikh serta menjaga kekompakan di tengah dinamika kondisi bangsa dan organisasi.

 Hal itu disampaikan dalam kesempatan wawancara seusai kegiatan kajian rutin, istighosah dan pembacaan Hizb Nashor di Masjid Sabilillah Blimbing Malang usai sholat Isya' Selasa malam, (2/12).

Menurut KH Marzuki Mustamar, kondisi NU saat ini hendaknya dipahami melalui kacamata adab kepada para ulama sepuh. 

“Tentang kondisi NU saat ini, pertama karena kita dawuh perintah para masayikh, dawuh diperintah istighosah. Berarti menurut waskito batin mereka, masalah ini ada yang perlu diistighosahi,” ujar pengasuh pesantren Sabilurrosyad ini.

Oleh karena itu, KH Marzuki Mustamar menegaskan bahwa warga NU tidak perlu bertindak berlebihan atas pelanggaran pikuk di atas. 

Mengetahui Krisis kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus bergulir tanpa titik temu. Hingga kini, penyelesaiannya masih berpegang pada keputusan rapat harian Syuriyah PBNU yang mencopot Yahya Cholil Staquf dari jabatan Ketua Umum PBNU. 

“Kita warga NU senajan jamaah, bukan jam'iyah, apalagi pengurus jam'iyah. Kita menjalankan apa yang diperintah masayikh. InsyaAllah, kita ngelampahi istighosah setiap Selasa,” ucap KH Marzuki.

Kyai juga menjelaskan kegiatan rutin yang sedang dijalankan: “Kita ngumpul setelah Isya, baca amalan-amalan, lalu airnya dibawa pulang dan disebul. Itu ikhtiar batin kita.”

Terkait dinamika kepemimpinan dan isu-isu di tubuh NU, KH Marzuki Mustamar menegaskan bahwa umat di bawah cukup fokus pada ketenangan dan amal ibadah.

"Yang atas itu urusan atas. Kita yang di bawah menerima matang. Dulu saat ada perang Shiffin, para ulama memberi rumusan: bimâ jarâ bainal ashâbi naskut. Konflik antartokoh besar, kita diam saja."

Menyinggung berbagai musibah yang melanda Indonesia dari Sumatera hingga Semeru, KH Marzuki menekankan kewajiban umat untuk bermunajat dan saling membantu.

Kyai Marzuki mengaku sangat berharap ada instruksi resmi untuk penggalangan dana seperti dulu saat beliau diamanahi mengurus NU Jawa Timur

"Jamaah dulu bisa mengumpulkan miliaran. Tapi ini butuh komando agar tidak terjadi fitnah. Mestinya ada penggalangan dana, tapi menunggu perintah," ucap Kyai.

Oleh karena itu, Kyai Marzuki mendorong lembaga terkait untuk mulai bergerak. 

“Kami mohon khususnya pengurus dan Lazisnu menginisiasi penggalangan dana. Kita di bawah tinggal nderek mawon. Siapapun yang situasi ini menginginkan kerukunan, insyaAllah musibah bisa jauh. Tapi kalau malah tukaran, khawatir musibah tambah besar.”

KH Marzuki juga menyampaikan wejangan untuk seluruh bangsa Indonesia, tak hanya umat NU. Beliau mengapresiasi langkah Presiden yang melakukan pengetatan anggaran untuk efisiensi nasional.

"Presiden saja prihatin, kencangkan ikat pinggang. Maka jajaran eksekutif, yudikatif, DPR juga harus begitu. Jangan jor-joran anggaran, jangan beli mobil, jangan beli peralatan baru kalau yang lama masih bisa dipakai."

Kyai Marzuki menegaskan bahwa jika penghematan dilakukan secara serius, dana yang tersisa dapat diprioritaskan untuk membantu korban musibah di berbagai daerah.

Dengan gaya khasnya yang teduh namun tegas, KH Marzuki Mustamar kembali mengingatkan bahwa kekuatan umat terletak pada kerukunan, istighosah, dan kepatuhan pada masayikh.

“Al-jama'atu rahmah, wal-furqatu 'adzab. Rukun itu mendatangkan rahmat dan barokah. Pecah malah justru mendatangkan bencana.”

Takmir Masjid H Musiran menyatakan bahwa pesan KH Marzuki Mustamar, yang juga anggota Dewan Pembina, menjadi pegangan penting bagi jamaah dan pengurus.

“Beliau sebagai anggota Dewan Pembina dan yang mengurusi peribadatan, tentu apa yang didawuhkan beliau kita ikuti. Urusan ibadah nanti akan memotong lewat rapat Dewan Pembina, termasuk bidang-bidang terkait.”



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Melaksanakan Dawuh Masyayikh, KH. Marzuki Mustamar Beserta Jamaah Adakan Istighosah untuk Bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now