MALANG | JATIMSATUNEWS.COM — Isu pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) yang kian menguat di tingkat global mendapat respons serius dari mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Holista Ana Maria, mahasiswi angkatan 2025, berhasil meraih Juara II dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Biometrik Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret pada September 2025.
Holista meraih prestasi tersebut bersama dua rekannya, Gina dan Febri, yang tergabung dalam tim BRIGITA. Di bawah bimbingan dosen Diah Budiarti, S.Pd., M.Pd., tim ini mengangkat isu pemanfaatan AI sebagai bentuk inovasi generasi muda dalam merespons tantangan digitalisasi di Indonesia.
Holista menjelaskan, keikutsertaan mereka dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Usai mengikuti rangkaian Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (PESMABA), mereka memanfaatkan waktu luang untuk menuangkan gagasan ke dalam karya tulis ilmiah.
Fokus utama tulisan tim BRIGITA adalah optimalisasi AI sebagai sarana inovasi dan kreativitas generasi muda di tengah tren #KaburAjaDulu. Tema tersebut dinilai selaras dengan fokus lomba yang menekankan peran bonus demografi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Pemanfaatan AI kami angkat karena sangat relevan dengan kondisi saat ini. Hampir semua orang mulai mengandalkan AI untuk menyelesaikan berbagai persoalan, dan kami ingin menunjukkan bagaimana teknologi ini bisa dimaksimalkan secara efektif dan inovatif,” ujar Holista.
Dalam karyanya, tim BRIGITA tidak hanya menyajikan kritik, tetapi juga menawarkan solusi konkret. Mereka mengusulkan tiga langkah strategis, yakni optimalisasi AI bagi konten kreator untuk pengembangan ide kreatif, pemanfaatan AI oleh generasi muda sebagai sarana penyaluran gagasan dan aspirasi, serta dukungan pemerintah melalui pelatihan dan kebijakan penguatan ekosistem AI nasional.
Gagasan tersebut dinilai menjadi keunggulan tim BRIGITA hingga berhasil meraih posisi juara dalam kompetisi nasional tersebut.
Holista berharap capaian ini dapat memotivasi mahasiswa UMM lainnya untuk aktif mengikuti kompetisi ilmiah. “Mengikuti lomba bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang pengalaman dan pembelajaran baru, apalagi di dunia perkuliahan,” tuturnya.
Prestasi ini sekaligus menegaskan komitmen UMM dalam mendorong mahasiswa, termasuk mahasiswa baru, untuk berpikir kritis, inovatif, dan responsif terhadap perkembangan teknologi global.(raf)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?