Rektor UIN Malang Raih Penghargaan “Leading The Great Campus and Eco-Pesantren” pada Anugerah Times Indonesia 2025

Foto: Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si (Rektor UIN Malang)

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan The Green Gateway Award kategori “Leading The Great Campus and Eco-Pesantren” pada ajang Anugerah Times Indonesia 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas kepemimpinan visioner Prof. Ilfi dalam membangun kampus berkelanjutan sekaligus mendorong gerakan eco-pesantren di Indonesia.

Sejak memimpin UIN Malang, Prof. Ilfi menegaskan komitmen institusi terhadap transformasi kampus yang inovatif dan ramah lingkungan melalui berbagai inisiatif berbasis eco-teologi. Gagasan ini menekankan integrasi nilai-nilai keagamaan dengan tanggung jawab ekologis, yang diwujudkan tidak hanya sebagai wacana akademik, tetapi dalam program-program nyata di kampus. Salah satu bentuk kepedulian beliau terhadap lingkungan kampus dan pesantren adalah dengan menulis buku “Eco-Teologi: Mewujudkan Green Campus dan Eco-Pesantren”, yang menjadi panduan konseptual sekaligus praktik bagi sivitas akademika dan pesantren.

Langkah-langkah konkret yang telah dijalankan termasuk pembangunan green campus dengan desain berkelanjutan, pemanfaatan energi terbarukan seperti solar panel, pengelolaan air dan ruang hijau, serta upaya efisiensi energi dan sumber daya. Civitas akademika pun dilibatkan dalam aksi nyata, seperti gerakan bersih sungai dan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan kampus, menegaskan bahwa kepedulian ekologis menjadi bagian dari aktivitas rutin universitas.

Tidak hanya di kampus, UIN Malang juga aktif mendorong pesantren untuk menerapkan konsep eco-pesantren, di mana nilai keberlanjutan dan konservasi lingkungan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Program pendampingan ini, diinisiasi di bawah arahan Prof. Ilfi, memperluas jangkauan kesadaran ekologis hingga lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.

Menyikapi penghargaan ini, Prof. Ilfi menegaskan bahwa prestasi tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh sivitas akademika UIN Malang.

“Krisis lingkungan tidak bisa ditanggulangi oleh satu pihak saja. Ini memerlukan kerja kolektif: kampus, pesantren, pemerintah, dan masyarakat. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk semua pihak yang telah bekerja bersama membangun budaya ekologis di UIN Malang,” tegas beliau.

Rektor perempuan pertama UIN Malang itu menambahkan bahwa visi kampus hijau dan eco-pesantren bukan sekadar program jangka pendek, tetapi merupakan gerakan peradaban.

“Dalam Islam, menjaga bumi adalah amanah. Eco-teologi menjadi cara kita menghidupkan kembali nilai itu dalam konteks pendidikan modern,” tandasnya.

Dengan penghargaan ini, UIN Malang semakin memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan Islam yang konsisten mengusung nilai keberlanjutan dan inovasi. Banyak pihak berharap di bawah kepemimpinan Prof. Ilfi, kampus ini akan terus berkembang menjadi pusat studi dan praktik eco-teologi serta model eco-pesantren yang dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain di Indonesia.