.png)
Inovasi hijau kembali lahir dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Melalui riset kreatif, mereka berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi pelumas ramah lingkungan berkualitas tinggi yang berpotensi besar di pasar industri.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) yang terdiri dari Rizal Bagus Satria, Ilham Tahta Gumilar, Arya Eka Syahputra, Diva Amalia Pradani, dan Tiyas Nur Arviana Yahya, dengan bimbingan dosen Dewi Puputasari, S.Pd., M.Sc., melakukan penelitian berjudul “Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Prekursor Biogrease dengan Graphene-Based Nanofluids dan Curcumin”.
“Tujuan kami adalah menciptakan pelumas berkualitas tinggi sekaligus ramah lingkungan,” ujar Rizal, ketua tim.
Setiap hari, ribuan liter minyak jelantah dibuang tanpa pengelolaan yang baik. Melalui inovasi ini, limbah minyak dapur tersebut dimurnikan dan diperkaya dengan graphene serta curcumin untuk
meningkatkan stabilitas dan daya tahan pelumas.
Hasilnya, pelumas biogrease yang dihasilkan tahan aus, anti korosi, dan stabil terhadap panas.
Penelitian ini didukung oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemdikbudristek dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS). Dosen pembimbing Dewi Puputasari menegaskan pentingnya kolaborasi antara kampus dan lembaga nasional agar inovasi mahasiswa dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Produk biogrease buatan tim Unesa ini berpotensi digunakan pada mesin otomotif, alat pertanian, dan industri ringan.
Dengan bahan baku yang murah dan mudah didapat, inovasi ini mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah berkelanjutan.
Langkah kecil ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Jawa Timur untuk masa depan bumi yang lebih hijau.mut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?