![]() |
Photo Bersama Dengan Pegiat Budaya Nusantara Beserta Jajarannya |
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM
Pasuruan, 17 Oktober 2025 – Lembaga Pelindung Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) sukses menggelar kegiatan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Pangeran Untung Suropati di Dusun Mancilan, Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan, pada Rabu malam, 15 Oktober 2025. Acara yang diprakarsai oleh Bopo Rubani selaku Ketua Panitia dan Ketua LP2BN, bersama Romo M. Soleh, menjadi momen bersejarah bagi para pegiat budaya dan sejarah untuk menghormati jasa-jasa leluhur serta memperkuat tali silaturahmi antar Lintas Agama Lainnya
Kegiatan ziarah ini dihadiri oleh berbagai paguyuban pegiat sejarah dan budaya, termasuk Paguyuban Kanjeng Pangeran, Matra, LP2BN, serta sejumlah paguyuban lain yang turut andil dalam menjaga warisan budaya Nusantara. Tidak hanya terbatas pada anggota paguyuban, acara ini juga terbuka untuk masyarakat umum, mencerminkan semangat inklusivitas dalam melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.
Rangkaian Acara Penuh Makna Acara dimulai dengan berkumpulnya para peserta di kompleks Makam Mancilan, sebuah situs bersejarah yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Pangeran Untung Suropati, pejuang legendaris asal Bali yang dikenal gigih melawan penjajahan VOC pada abad ke-17. Suasana malam yang khidmat menambah kekhusyukan acara, di mana para pegiat sejarah dan masyarakat bersama-sama menggelar pembacaan Yasin, tahlil, dan doa untuk mendoakan arwah para leluhur serta pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan.
Selain aspek spiritual, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antar-paguyuban. Diskusi tentang pentingnya pelestarian budaya dan sejarah Nusantara mengalir hangat di sela-sela acara, mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga warisan leluhur. Acara ditutup dengan ritual Rama Tama, sebuah tradisi penghormatan yang melibatkan seluruh anggota yang hadir, sebagai simbol persatuan dan penghargaan kepada para pendahulu.
Makna Ziarah bagi Pelestarian BudayaPangeran Untung Suropati, yang wafat pada tahun 1706, dikenal sebagai simbol perlawanan dan keberanian. Makamnya di Mancilan, Pohjentrek, tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga pengingat akan semangat juang yang relevan hingga kini. Melalui kegiatan ini, LP2BN berupaya menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda sekaligus memperkuat identitas budaya Nusantara.
Bopo Rubani, dalam sambutannya, menegaskan bahwa ziarah ini bukan sekadar ritual, tetapi juga wujud nyata dari komitmen untuk menghidupkan kembali sejarah dan budaya. “Kami berkumpul di sini untuk mengenang jasa Pangeran Untung Suropati dan leluhur kita. Ini adalah panggilan untuk terus melestarikan warisan budaya agar tidak dilupakan oleh waktu,” ujarnya.
Antusiasme Peserta dan Harapan ke DepanAntusiasme peserta terlihat dari kehadiran berbagai kalangan, mulai dari pegiat sejarah, tokoh masyarakat, hingga warga setempat yang turut berpartisipasi. Kehadiran berbagai paguyuban menunjukkan solidaritas yang kuat dalam upaya pelestarian budaya. Acara ini juga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat Pasuruan.
LP2BN berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara rutin, tidak hanya untuk menghormati Pangeran Untung Suropati, tetapi juga untuk memperkenalkan situs-situs bersejarah lainnya kepada masyarakat luas. “Kami mengajak generasi muda dan seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga warisan budaya kita. Bersama, kita wujudkan Nusantara yang bangga akan sejarahnya,” tutup Romo M. Soleh.
Ajakan untuk Bergabung Kegiatan ziarah ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab segelintir orang, tetapi adalah panggilan bersama.LP2BN mengundang masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut aktif dalam kegiatan serupa di Acara Berikutnya yang akan datang.(Sam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?