.png)
 |
| Perayaan Hari Santri Nasional 2025 di Singkawang./dok. Prokopim Singkawang |
SINGKAWANG | JATIMSATUNEWS.COM -
Hari Santri Nasional 2025 di Singkawang penuh haru dan kebanggaan. Seruan persatuan umat dan pembelaan ulama menggema di Al-Fatah.
Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kota Singkawang Selasa Rabu 22 Mei 2025 diikuti oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Singkawang, PCNU Singkawang, serta seluruh pesantren dari berbagai ormas Islam ini berlangsung penuh semangat kebersamaan dan persaudaraan lintas organisasi.
Upacara dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, membacakan pesan Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa dan pembangunan masa depan Indonesia.
“Hari Santri adalah momentum untuk mengenang jasa para ulama dan pahlawan yang berjuang mempertahankan kemerdekaan, sekaligus memperkuat komitmen santri untuk terus mengawal Indonesia menuju peradaban dunia,” ujar Muhammadin.
Tahun ini menjadi peringatan yang istimewa karena menandai satu dekade Hari Santri Nasional sejak ditetapkan pada tahun 2015. Dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” , seluruh peserta upacara diajak merefleksikan kembali semangat juang para santri yang sejak dahulu menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
Dalam amanat Menteri Agama yang dibacakan pada upacara tersebut, turut disampaikan duka mendalam atas tragedi kebakaran di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur , yang menunggak 67 santri.
"Kita semua ketakutan. Bangsa ini ketakutan. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis Menteri Agama dalam pesannya.
Pemerintah selanjutnya berkomitmen memperkuat peran pesantren melalui berbagai kebijakan nyata seperti UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren , Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Pesantren , hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) .
“Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan. Mereka harus menjadi pelaku sejarah baru — membawa Islam rahmatan lil 'alamin dalam membangun dunia yang damai dan berkeadaban,” tegasnya.
Acara HSN 2025 di Singkawang terasa semakin berkesan karena digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah yang diasuh oleh KH. Muhammad Hasby . Dalam keterangannya kepada media, Abah Hasby mengungkapkan rasa bahagia dan haru atas dukungan luar biasa dari berbagai pihak.
“Saya sangat bahagia, bangga, dan terharu melihat semua elemen umat Islam di Singkawang bersatu dalam momen ini. Inilah semangat santri yang sejati — menjaga ukhuwah dan memperkuat cinta tanah air,” ungkapnya.
Namun dibalik kebahagiaan itu, Abah Hasby juga menyinggung pernyataan sikap PCNU Singkawang terhadap tayangan Expose Uncensored Trans7 yang tayang pada 13 Oktober 2025. Ia menilai tindakan itu sebagai bentuk pembelaan terhadap marwah ulama dan pesantren.
“Saya pribadi merasakan luka di hati melihat bagaimana ulama diperlakukan dalam tayangan tersebut. Pernyataan sikap PCNU adalah bentuk cinta — bahwa ulama harus dihormati, bukan disudutkan,” ujarnya dengan suara bergetar.
Kegiatan HSN di Singkawang tidak hanya menjadi seremonial ajang, tetapi juga simbol solidaritas antarormas Islam . Baik pesantren di bawah binaan NU maupun dari ormas lain, semuanya hadir dalam satu barisan. Para tokoh agama, pimpinan ormas Islam, dan pejabat pemerintah turut hadir memberikan semangat kepada para santri untuk terus menebar nilai-nilai kebaikan dan kedamaian.
Dengan semangat merah putih dan takbir yang menggema, upacara Hari Santri di Singkawang menjadi saksi bahwa santri hari ini bukan hanya penjaga nilai agama , tetapi juga pelopor peradaban dan penjaga moral bangsa.
📸 Upacara peringatan Hari Santri 2025 di Ponpes Al-Fatah Singkawang. Foto: Eko SR/Kominfo
Apakah Anda ingin saya menambahkan kutipan tambahan dari tokoh Kemenag Singkawang atau Ketua PCNU agar berita ini lebih lengkap untuk publikasi media bold?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?