Ketua PCNU Kota Singkawang Edy Purwanto Tegas: Tayangan Trans7 Lukai Dunia Pesantren, NU Minta Permintaan Maaf Terbuka!
Singkawang, JATIMSATUNEWS.COM: Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025di Pondok Pesantren Al-Fatah, Rabu (22/10/2025), menjadi perintah penting tidak hanya bagi para santri, tetapi juga bagi Nahdlatul Ulama (NU) Kota Singkawang.
Di antara khidmatnya upacara yang dihadiri ratusan santri dan tokoh agama, Ketua PCNU Kota Singkawang, Edy Purwanto , secara resmi membacakan Pernyataan Sikap PCNU Kota Singkawang terkait tayangan program Expose Uncensored di Trans7 yang dinilai merugikan citra pesantren dan ulama.
Upacara HSN yang digelar di halaman Pondok Pesantren Al-Fatah tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat penting, di antaranya Wakil Wali Kota Singkawang Muhammadin, SE., MH , Kapolres Singkawang AKBP Dody Yudianto Arruan , Dandim 1202/Skw , Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang Drs. H. Muhlis, M.Pd , para ketua ormas Islam , tokoh agama , serta para pimpinan pondok pesantren dari berbagai latar belakang ormas.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Muhammadin menyampaikan pesan Menteri Agama RI tentang pentingnya peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan mengawal peradaban dunia.
“Hari Santri bukan sekedar peringatan sejarah, tapi pengingat bahwa santri adalah benteng moral dan pelopor perubahan,” ujarnya.
Suasana berubah hening ketika Ketua PCNU Kota Singkawang, Edy Purwanto , naik ke podium dan membacakan pernyataan sikap resmi PCNU. Dengan suara tegas, beliau menyatakan bahwa tayangan Expose Uncensored Trans7 pada 13 Oktober 2025 telah melukai perasaan umat Islam, khususnya kalangan pesantren.
Berikut isi pernyataan resmi PCNU Kota Singkawang:
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan memohon ridho Allah SWT, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Singkawang menyatakan sikap:
- Keberatan dan protes keras atas tayangan Trans7 dalam program Expose Uncensored pada 13 Oktober 2025 yang dinilai melanggar prinsip-prinsip jurnalistik dan menstigma negatif tradisi santri, kiai, serta pesantren.
- Isi tayangan tersebut dianggap mencederai nilai-nilai luhur pesantren serta berpotensi mengganggu harmoni dan kerukunan antar komponen bangsa , karena narasi yang disampaikan tidak lagi netral, melainkan mengandung framing negatif terhadap dunia pesantren.
- PCNU Kota Singkawang meminta Trans7 Corporation untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan bertanggung jawab secara hukum atas tayangan tersebut.
Demikian pernyataan sikap ini disampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kerukunan dan keharmonisan antar semua komponen bangsa. Aamiin.
Dalam kesempatan yang sama, KH. Muhammad Hasby , pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah sekaligus tuan rumah pelaksanaan HSN, menuturkan rasa haru dan bangganya atas kekompakan umat Islam di Singkawang.
"Saya sangat terharu. Semua ormas, semua tokoh, semua pesantren datang bersatu. Tapi di sisi lain, saya juga terluka melihat bagaimana tayangan itu memperlakukan ulama. Sikap PCNU ini adalah bentuk cinta — cinta kepada ulama, cinta kepada pesantren," ungkap Abah Hasby dengan mata berkaca-kaca.
HSN Singkawang Jadi Simbol Persatuan Umat
Rangkaian acara Hari Santri Nasional di Singkawang kali ini bukan hanya menjadi perayaan, tetapi juga momentum persatuan antarormas Islam dan pesantren . Baik pesantren di bawah naungan NU maupun ormas lain, semuanya hadir dalam satu barisan.
Kehadiran aparat pemerintahan dan tokoh-tokoh lintas lembaga menegaskan bahwa pesantren adalah benteng moral bangsa , sekaligus pilar penting dalam menjaga kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.
Dengan semangat merah putih yang berkibar di halaman Pondok Pesantren Al-Fatah, gema shalawat dan pekik takbir mengiringi upacara hingga usai. Hari Santri Nasional di Singkawang pun meninggalkan pesan mendalam: bahwa santri tidak hanya menjaga iman dan ilmu, tetapi juga marwah ulama serta membanggakan pesantren.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?