Bulan Bahasa Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Zaini Baca Puisi Pertama Kali.
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: MGMP Bahasa Indonesia SMK Kabupaten Pasuruan berlangsung dengan kejutan istimewa. Dilaksanakan di Aula SMKN Prigen, Selasa (21/10/2025) dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Zaini, S.Pd, M.AP.
Muhammad Zaini tampil tak biasa. Bukan memberi pidato politik atau membahas anggaran, melainkan membacakan puisi untuk pertama kalinya di hadapan para guru Bahasa Indonesia, acara Workshop Kepenulisan dan Peluncuran Buku Antologi Puisi MGMP Bahasa Indonesia SMK Kabupaten Pasuruan,
“Wah, ini pertama kali saya baca puisi. Hanya guru-guru Bahasa Indonesia SMK Kabupaten Pasuruan yang bisa melakukan ini pada saya,” ujar Zaini tersenyum lepas ketika disodori buku kumpulan puisi.
Kalimatnya sontak disambut tepuk tangan meriah dari para guru SMK dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kabupaten Pasuruan.
Puisi yang dibacakan diambil dari buku Pelukan Alam, karya antologi para guru MGMP Bahasa Indonesia SMK se-Kabupaten Pasuruan. Hening sejenak, Muhammad Zaini membaca dengan intonasi lembut namun penuh keyakinan, menuturkan larik-larik tentang harapan, dan perjuangan. Sebuah peristiwa langka yang mengubah suasana aula menjadi ruang sastra hidup.
Usai membaca puisi, Zaini tampak masih terkesan dengan atmosfer kegiatan tersebut.
“Ternyata membaca puisi itu menenangkan. Dari rapat ke ruang sastra, saya belajar hal baru hari ini: bahwa kejujuran dan ketulusan bisa disampaikan lewat kata,” katanya.
Sebelum membaca puisi, Muhammad Zaini sempat memberikan motivasi kepada para peserta workshop. Ia menyoroti perubahan perilaku dan pola pikir generasi muda akibat derasnya pengaruh media sosial.
“Hari ini anak-anak kita banyak yang lebih percaya pada media sosial daripada pada gurunya. Ini tantangan besar bagi dunia pendidikan. Kalau tidak kita ubah dari sekarang, sepuluh tahun lagi kita akan sulit membentuk generasi bermental kuat,” tegasnya.
Politisi yang S1 nya Bahasa Indonesia ini dikenal dekat dengan dunia pendidikan ini juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter melalui kegiatan positif. Ia mencontohkan kebijakan Perwali Kota Surabaya yang melarang pelajar keluar rumah di atas jam tujuh malam sebagai bentuk pendisiplinan sosial.
“Mungkin hal seperti itu bisa kita pelajari untuk diterapkan di Kabupaten Pasuruan. Kita ingin anak-anak yang tangguh, punya etika, dan semangat belajar tinggi,” tambahnya.
Muhammad Zaini yang baru dilantik sebagai ketua Perbasi ( Persatuan bola basket Kabupaten Pasuruan) juga menegaskan pentingnya ruang ekspresi positif bagi anak muda.
“Kalau anak-anak disalurkan ke hal baik seperti olahraga dan sastra, mereka akan tumbuh dengan kepribadian yang lebih sehat,” ujarnya.
Ia menutup sambutannya dengan pesan agar literasi menjadi bagian dari gerakan bersama.
“Saya bangga dengan guru-guru di Pasuruan. Mari terus menulis, karena lewat karya, pendidikan kita akan hidup dan bermakna.”
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2025 ini juga menghadirkan Anis Hidayatie, penulis, jurnalis, dan Guru Teladan Literasi Jawa Timur versi Kanwil Kemenag.
Dalam sesinya bertajuk Review Buku dan Menulis Cepat Puisi, Anis mengajak para guru menulis puisi langsung di atas kertas agar emosi terasa lebih jujur dan mengalir.
“ Saya terpantik dari puisi berjudul Rindu karya Pak Rifai di buku Pelukan Alam. Kita, guru, rindu anak-anak yang beradab, orang tua yang menghargai guru, dan masyarakat yang mendukung pendidikan. Maka mari suarakan kerinduan itu lewat puisi,” ungkap Anis.
Para guru tampak antusias. Mereka menulis puisi dengan tema rindu kepada murid, rekan sejawat, orang tua, atau bahkan kepada Tuhan. Langsung dikumpulkan pada ketua MGMP Widayat. Salah satu yang mencuri perhatian adalah puisi berjudul Rindu karya pengawas sekaligus pembina MGMP Arik Murwanto, M.Pd., menulis dengan tulisan tangan, Pengawas Arik menjadi penulis pertama yang menyelesaikan karya. “Dalam keheningan malam bertabur bintang,
Suara kasar binatang malam, serak,
Tak bersuara menambah kegelisahan.
…
Merenung dalam kabut malam,
Berharap akan ada keajaiban.”
(Puisi karya Arik, ditulis di SMKN Prigen, 21 Okt 2025). Ans



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?