Banner Iklan

6 Poin Ketum PSSI Erick Thohir: Nomor 1 Shin Tae-yong Masa Lalu dan Belum Ada Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia

Admin JSN
24 Oktober 2025 | 21.12 WIB Last Updated 2025-10-24T14:23:06Z
Ketua Umum Erick Thohir saat menjelaskan banyak hal dalam konferensi pers PSSI di GBK Jakarta, Jumat (24/10)./Instagram @erickthohir

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM - PSSI melalui Ketua Umum Erick Thohir, Sekjen Yunus Nusi, dan Direktur Teknis Alexander Zwiers mengadakan konferensi pers di GBK Jakarta pada Jumat (24/10) sore WIB.

Hasilnya, terdapat enam poin besar yang diungkap PSSI melalui Ketua Umum Erick Thohir.

Termasuk tentang Shin Tae-yong, Patrick Kluivert, dan pelatih baru Timnas Indonesia.

Pertama, Erick Thohir menampik tiga nama calon pelatih baru Timnas Indonesia usai berpisah dengan Patrick Kluivert pasca-kualifikasi putaran keempat Piala Dunia 2026 zona Asia.

Tiga nama tersebut yakni Louis van Gaal, Frank de Boer, dan Shin Tae-yong.

"Shin Tae-yong sudah menjadi masa lalu sepak bola Indonesia. Sama seperti Patrick Kluivert," ungkap Erick Thohir, dikutip dari siaran langsung kanal YouTube resmi PSSI TV.

"Louis van Gaal dan Frank de Boer tidak benar--menjadi kandidat pengganti Kluivert. Karena, kami tidak pernah mengontak mereka," imbuh mantan presiden Inter Milan tersebut.

Pada poin ini, Erick memastikan bahwa PSSI belum ada kandidat apalagi menghubungi kandidat pelatih baru Timnas Indonesia.

"Saat ini, fokus PSSI adalah membangun hubungan baik lagi dengan dunia internasional bahwa kami bukan negara yang diskriminatif dan kejam. Dan untuk bisa membuka komunikasi dengan kandidat pelatih baru serta menjaga komunikasi dengan pemain juga butuh kepercayaan tersebut," jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ini turut menegaskan siapa saja yang masih bertahan di struktur teknis PSSI.

Ada tiga orang dari Belanda yang masih bekerja untuk PSSI, yakni Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis, Alexander Zwiers sebagai direktur teknis, dan Simon Tahamata sebagai kepala pemandu.

Kontrak ketiganya berbeda dengan kontrak tim kepelatihan Timnas Indonesia yang memang terintegrasi antara tim senior, U-23, dan U-20.

"Di dalam kontraknya memang ada kesepakatan untuk pemutusan kerja sama jika ada yang tidak sesuai, sehingga kemarin--PSSI dan Kluivert berpisah--adalah atas dasar kesepakatan bersama," bebernya.

Pemilik klub Inggris Oxford United ini juga mengatakan, PSSI akan mencari pelatih baru berdasarkan hasil diskusi dengan Jordi Cruyff, Alexander Zwiers, dan melibatkan ketua Badan Tim Nasional Sumardji. Lalu, dibawa ke rapat Komite Eksekutif sebelum dirinya (ketum PSSI) mengambil keputusan.

Calon pelatih yang akan direkrut menurut Erick adalah sosok yang dapat menjadi hasil dari pembelajaran PSSI ketika pernah merekrut Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.

"Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert akan dipelajari PSSI untuk menentukan pelatih baru. Kami juga akan memikirkan strata kepelatihan agar antara tim senior, U-23, U-20, hingga U-17 menjadi sinkron permainannya. Karena ada target jangka pendek dan jangka panjang," jelasnya lagi.

Mengenai kapan PSSI akan menunjuk pelatih baru masih belum dapat dipastikan oleh mantan Menteri BUMN ini.

Kedua, FIFA Matchday November 2025 berpotensi akan menjadi waktu persiapan Timnas Indonesia U-22 yang dilatih Indra Sjafri untuk SEA Games 2025.

Poin ini menyambung dengan poin sebelumnya mengenai Timnas Indonesia yang berpotensi belum mempunyai pelatih baru pada November mendatang. Maka, PSSI akan fokus mendukung persiapan Timnas SEA Games yang notabene akan berlaga pada Desember di Thailand.

Erick memahami bahwa jeda internasional dapat menjadi sarana timnas memperbaiki peringkat FIFA, namun PSSI enggan gegabah untuk menjalaninya agar target mencapai peringkat 100 besar dunia tercapai.

"Kami sedang menyusun rencana FIFA Matchday hingga November 2026 dengan kalkulasi yang baik agar Indonesia bisa mencapai peringkat 100 besar dunia. Apakah bisa atau tidak, maka perlu disusun secara matang," tuturnya.

Maka, pada FMD November mendatang bisa saja yang akan bermain adalah skuat proyeksi SEA Games. 

Ketiga, target SEA Games adalah maksimal.

Secara eksplisit, Erick tidak mengatakan bahwa target Indonesia adalah emas SEA Games 2025.

Namun, ia menegaskan bahwa targetnya adalah maksimal.

"SEA Games kali ini digelar di negara kuat sepak bolanya, bukan di tempat netral seperti di Kamboja waktu itu. Jadi, kita harus melihat situasi. Apakah bisa lolos semifinal, apakah bisa lolos final, dan apakah bisa kembali juara. Maka dari itu, PSSI akan berusaha mendukung penuh Coach Indra Sjafri agar timnya bisa meraih hasil maksimal," ujarnya.

Keempat, PSSI mendukung penuh Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 dan berpotensi mempromosikan Nova Arianto sebagai pelatih timnas U-20.

"Namun, itu--menetapkan Nova sebagai pelatih U-20--masih dalam pembicaraan dan rencana," ucap Erick.

Menurutnya, Nova adalah salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini dan punya potensi untuk naik level.

Kelima, PSSI mengecam aksi perundungan alias bullying, terutama kepada pemain Timnas Indonesia.

"Pemain seperti Marselino (Ferdinan) itu sedang berjuang untuk karier dan masa depannya. Apalagi pemain yang lebih muda seperti timnas U-17. Mereka masih sangat muda dan belum tentu siap menghadapi tekanan dan perundungan di media sosial, dan itu bisa memengaruhi masa depan mereka," tegas Erick.

Menurut mantan pemilik klub MLS, DC United ini kritikan yang membangun kepada pemain bagus namun tidak dengan hujatan dan ancaman personal yang membahayakan pemain secara fisik dan mental.

Keenam, PSSI mempunyai cetak biru untuk target Timnas Indonesia senior putra lolos ke Piala Dunia 2034.

"Kami sudah ada blueprint untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2034. Tetapi, kami juga tidak menampik peluang. Seperti kemarin untuk 2026, dan selanjutnya 2030 mendatang," ucapnya.

Erick pun menyinggung tentang pentingnya pembinaan sepak bola dalam negeri untuk menopang target tersebut serta dikonsolidasikan dengan pemain didikan luar negeri agar Timnas Indonesia menjadi lebih kuat.

Selain target lolos Piala Dunia 2034, PSSI juga menargetkan masuk 100 besar dunia.

Dari keenam poin tersebut, perbincangan hangat di media sosial adalah tentang pelatih baru, FMD, dan target lolos Piala Dunia yang menurut warganet kembali berubah dari 2030 ke 2034.

Walau demikian, PSSI melalui Erick Thohir menegaskan adanya target jangka pendek dan panjang yang harus disusun dan dijalankan dengan bertahap.

Inilah mengapa, pada konpers ini, ia mengatakan jika target Timnas Indonesia menurut blueprint PSSI adalah 2034.

Meskipun, ia tak menampik bahwa kesempatan terbaik selalu akan diupayakan PSSI agar Indonesia bisa lolos lebih cepat termasuk lolos ke Piala Dunia 2030 jika memungkinkan. ***

Penulis: YAN

Baca juga: Beda Sikap STY dengan Alex Pastoor usai Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 6 Poin Ketum PSSI Erick Thohir: Nomor 1 Shin Tae-yong Masa Lalu dan Belum Ada Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now