LIWIDA, Inovasi Kepala SMAN 1 Turen Agus Haryanto Dukung Wisata Daerah
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: SMAN 1 Turen terus berinovasi dalam memajukan pendidikan sekaligus mendukung potensi lokal. Terkini dengan program LIWIDA (Literasi Wisata Daerah), program kreatif yang menggabungkan literasi, teknologi, dan pariwisata.
Kepala SMAN 1 Turen, Agus Haryanto, dalam wawancara khusus usai acara Library Spark 23/9/2025 menegaskan bahwa LIWIDA hadir sebagai terobosan untuk mempublikasikan potensi wisata Kabupaten Malang Selatan dan memberi pengalaman belajar yang lebih nyata bagi siswa.
Menurutnya LIWIDA lahir dari keinginan menjadikan SMAN 1 Turen sebagai pusat informasi wisata daerah.
“Sekolah kita ini punya sumber daya luar biasa—guru-guru dengan kemampuan IT dan publikasi yang hebat, OSIS yang kreatif, serta lingkungan yang mendukung. Semua potensi itu harus dimanfaatkan,” ujarnya.
Melalui platform LIWIDA, pengunjung dapat mengakses berbagai informasi wisata lengkap dengan deskripsi, infografis, hingga videografi. Beberapa destinasi yang sudah diperkenalkan antara lain Lembah Turen.
“Ketika masyarakat mengunjungi situs ini, mereka tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga bisa meminta bantuan pemandu wisata yang kami siapkan dari siswa,” jelas Agus.
Selain literasi wisata, SMAN 1 Turen juga tengah memantapkan visi sebagai sekolah pariwisata berbasis Adiwiyata, yang menggabungkan edukasi pariwisata dengan kesadaran lingkungan.
“Visi baru kami adalah mewujudkan generasi religius, berprestasi, berwawasan lingkungan, dan berdaya saing global. Dengan konsep Adiwiyata, siswa tidak hanya belajar menjaga lingkungan, tetapi juga mengenalkan potensi wisata daerahnya,” tutur Agus.
Program ini juga terintegrasi dengan kegiatan Saka Pariwisata Pramuka, di mana siswa dilatih menjadi pemandu wisata profesional, sekaligus mempromosikan sekolah dan daerah melalui keterampilan praktis.
Agus menambahkan, pengembangan program ini membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk masyarakat sekitar. Salah satu tantangan yang tengah dihadapi adalah keterbatasan lahan parkir.
“Jika ada lahan baru, kami akan menambah fasilitas parkir dan ruang publik. Jika tidak, kami akan menjalin kerja sama dengan masyarakat agar kegiatan sekolah tetap berjalan nyaman,” terangnya.
Bagi Agus, LIWIDA bukan sekadar program literasi, tetapi langkah strategis untuk menjadikan sekolah lebih relevan dan bermanfaat.
“SMA sekarang harus bisa seperti SMK, memberikan keterampilan nyata bagi siswa. Dengan LIWIDA, anak-anak bisa menjadi duta wisata, pemandu, hingga kreator konten pariwisata yang mendukung kemajuan Malang Selatan,” pungkasnya.
Dengan LIWIDA, SMAN 1 Turen membuktikan diri sebagai sekolah yang tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga menggerakkan potensi wisata daerah melalui pendidikan berbasis literasi, teknologi, dan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?