Banner Iklan

SIGAP: Satu Hari Mengguncang Kesadaran, Menyalakan Perlawanan terhadap Stunting

Anis Hidayatie
15 Agustus 2025 | 05.03 WIB Last Updated 2025-08-14T22:03:37Z


 SIGAP: Satu Hari Mengguncang Kesadaran, Menyalakan Perlawanan terhadap Stunting

Oleh: Firmanda Ibrahim – Tim PMM Keplor Journey Universitas Muhammadiyah Malang

BLITAR | JATIMSATUNEWS.COM: Tim PMM Keplor Journey Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Kepanjenlor, Kota Blitar. Kegiatan ini menjadi ajang mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sekaligus menyalurkan aspirasi penelitian dalam bentuk aksi nyata di tengah warga. Bukan sekadar memenuhi kewajiban akademik, tetapi membawa pengetahuan langsung ke masyarakat yang paling membutuhkannya.

Salah satu isu yang kami angkat adalah stunting masalah gizi kronis yang mengancam masa depan anak-anak Indonesia. Stunting bukan hanya membuat anak lebih pendek dari seharusnya, tetapi juga menghambat perkembangan otak, menurunkan daya tahan tubuh, dan menggerus potensi mereka sejak dini. Angka nasionalnya masih mengkhawatirkan, dan meski pemerintah menargetkan penurunan signifikan, kerja di lapangan tidak bisa menunggu. Inilah alasan mengapa tim PMM Keplor Journey UMM memilih mengarahkan langkah mereka untuk mengedukasi dan menggerakkan masyarakat dalam perang melawan stunting.

Lalu, berapa harga masa depan seorang anak? Apakah cukup ditebus dengan sepiring nasi dan sepotong lauk seadanya? Atau lebih mahal dari itu sebuah kesadaran kolektif bahwa setiap sendok yang kita suapkan hari ini adalah investasi untuk masa depan bangsa? Stunting bukan sekadar angka di tabel laporan Kementerian Kesehatan. Ia adalah wajah-wajah kecil yang kehilangan hak tumbuh sehat. Ia adalah otak-otak muda yang tak pernah berkembang maksimal. Ia adalah generasi yang dipaksa start di garis belakang sebelum lomba kehidupan dimulai. Dan yang paling pahit, kita semua punya peran, entah disadari atau tidak.


Di tengah kenyataan itu, lahirlah sebuah inisiatif yang sederhana namun berdampak, SIGAP - Sosialisasi Gizi Anak dan Pencegahan Stunting. Pada 13 Agustus 2025, gerakan ini digelar Mahasiswa UMM bersama ibu-ibu kader Posyandu Wiroyudhan RW 04 untuk mengedukasi, menggerakkan, dan mempraktikkan solusi melawan stunting.

Hari itu halaman Posyandu Wiroyudhan dipadati warga yang duduk berdampingan dengan antusias. Mereka hadir untuk memahami dan bertindak, bukan sekadar mendengar. Tim menyampaikan penjelasan bahwa stunting bukan hanya soal kekurangan makan, tetapi menyangkut kualitas masa depan generasi. Warga diajak membedakan stunting dan gizi buruk, memahami penyebab seperti kurangnya asupan gizi yang baik, pola makan yang monoton, hingga kebiasaan memberi makanan instan rendah gizi. Materi disampaikan dengan bahasa sederhana dan pendekatan secara langsung, contoh nyata, dan ilustrasi menu yang sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga. Hubungan antara pemateri dan warga terjalin tanpa jarak, dengan tujuan yang sama.

Beberapa warga terlihat berdiskusi mengenai kebiasaan makan di rumah. Ada yang mulai menyadari bahwa piring makan anaknya belum memenuhi gizi seimbang. Edukasi tersebut menjadi cermin bagi setiap rumah tangga untuk menilai apakah dapurnya mampu mencegah stunting atau justru berisiko memicunya. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik melalui lomba Dapur Sehat Kepanjenlor. Warga mengolah bahan lokal seperti tahu, telur, sayur buncis, dan wortel menjadi hidangan bergizi. Semua bahan terjangkau dan mudah ditemukan di pasar setempat. Kegiatan ini membuktikan bahwa makanan bergizi tidak harus mahal, asalkan ada kemauan dan pengetahuan untuk mengolahnya.

Penilaian mencakup kreativitas, keseimbangan gizi, penggunaan bahan lokal, dan rasa. Hidangan yang dihasilkan tidak hanya lezat tetapi juga membawa pesan bahwa anak-anak berhak mendapatkan asupan terbaik. Beberapa warga yang hadir dan menyaksikan ikut mencicipi hidangan tersebut, membuka peluang untuk membangun kebiasaan makan sehat. Pengumuman pemenang menjadi penutup kegiatan. Namun, manfaat utamanya adalah bertambahnya pemahaman warga mengenai pentingnya gizi seimbang dan peran mereka dalam mencegah stunting. 

Pertanyaannya, apakah kita akan tetap menjadi pengamat atau ikut berperan? Stunting bisa terjadi di rumah mana pun, kalangan apa pun, terutama yang abai terhadap asupan gizi. Kepanjenlor telah membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dalam satu hari. Menyelamatkan anak dari stunting adalah bagian dari menjaga masa depan bangsa, dan itu dimulai dari keputusan yang kita ambil sekarang di dapur masing-masing. ANS


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • SIGAP: Satu Hari Mengguncang Kesadaran, Menyalakan Perlawanan terhadap Stunting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now