Banner Iklan

Rutinan Fatayat NU PAC Widodaren di Jatisari: Gus Nahnu Ajak Doa untuk Negeri yang Sedang Sakit

Admin JSN
31 Agustus 2025 | 14.47 WIB Last Updated 2025-08-31T13:03:23Z


NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM – Rutinan Lapanan Ahad Kliwon Fatayat NU PAC Widodaren berlangsung di mimbar Masjid Darul Muttaqin Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Minggu (31/08/2025). Kegiatan ini menghadirkan Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Gerih, Gus Nahnu, S.Sy, sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWC NU Widodaren, Kyai Daud Sunaryo, menegaskan pentingnya menjaga kesatuan Nahdlatul Ulama. “NU itu satu kesatuan. Wilayah, Cabang, Anak Cabang, Ranting, dan Banom hanyalah penyebutan, namun semua berada dalam satu wadah Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Fatayat NU Jawa Timur sendiri memaknai peran organisasi dengan visi ke depan: perempuan yang berdaya, berkarya, dan berpartisipasi aktif membangun negeri. Salah satunya, Fatayat PAC Widodaren siap mendukung program Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU) yang digelar MWC NU pada 12–14 September 2025 di Ponpes Roudhotul Muta’alimin Katerban.

“Target peserta PD-PKPNU adalah 120 orang, namun baru 53 yang mendaftar. Monggo kita dukung bersama. Ranting yang mampu mengirim peserta terbanyak akan mendapat reward dari Mas No,” ujar Kyai Daud. Ketua Fatayat NU PAC Widodaren, Siti Sholekhah, juga menginstruksikan seluruh pengurus ranting untuk mendaftar melalui Muji Lestari.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ririn Ariyani, menyanyikan lagu kebangsaan dan mars organisasi, pembacaan Asmaul Husna dan Sholawat Nabi oleh Suci Habibah, Munawaroh, Silvia, dan Miftah, serta dilanjutkan sambutan, istirahat bersama Hadrah Lokal Jatisari Fasilatul Fallah, acara inti, doa, dan penutup.

Dalam Mauidhoh Hasanah, Gus Nahnu mengajak jamaah mendoakan keselamatan bangsa. “Doakan negeri yang sedang sakit, semoga kita diberi selamat dan sehat, sehingga keributan negara segera sirna,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya belajar sejarah untuk membangun kekuatan mental serta meneladani akhlak Rasulullah SAW.

“Allah tidak membutuhkan amal baik kita, tetapi kita perlu mencari celah agar disenangi-Nya. Hakikatnya, menjadi hamba yang disenangi Allah adalah anugerah istimewa. Caranya dengan tetap berbuat baik meski disakiti,” jelas Gus Nahnu merujuk Kitab Jalalen.

Acara yang berlangsung pukul 09.07–11.42 ini dihadiri pengurus Fatayat NU se-Widodaren, Banom, dan lembaga NU setempat. Ketua Dusun Jatisari, Taufiq Arifin, turut hadir sebagai pelindung pengurus harian masjid.

Ketua Fatayat NU Ranting Jatisari, Yuli Setiyoningsih, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara, termasuk Munjiatin, Ketua Muslimat NU Jatisari, yang berperan besar membimbing Fatayat di tingkat ranting.

Pewarta: Qony

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rutinan Fatayat NU PAC Widodaren di Jatisari: Gus Nahnu Ajak Doa untuk Negeri yang Sedang Sakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now