Pemberdayaan Kelompok Wanita Desa Giripurno: Inovasi "BanaGurt" untuk Ekonomi Sirkular Berkelanjutan
ARTIKEL| JATIMSATUNEWS.COM: Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah organik dan kemandirian ekonomi, LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur melalui sekelompok dosen dari bidang Teknik Industri memberikan pendampingan inovasi kepada Kelompok Wanita Desa Giripurno melalui program pembuatan BanaGurt — Banana Yogurt berbahan kulit pisang. Program ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada penguatan pengetahuan ekonomi sirkular, strategi pemasaran, dan keterampilan teknis yang berkelanjutan.
Program pendampingan ini dibagi menjadi tiga sesi utama, masing-masing dipandu oleh tenaga pengajar dengan keahlian khusus.
Dipandu oleh Ibu Radissa Dzaky Issafira, S.T., M.Sc., sesi pertama mengajak para peserta memahami konsep ekonomi sirkular dan pemanfaatan limbah pertanian secara maksimal.
“Kulit pisang sering dianggap sampah organik, padahal memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk bernilai jual. Dengan mengolahnya, kita tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan produk ramah lingkungan,” jelasnya.
Materi ini membuka wawasan kelompok wanita tentang pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap langkah produksi, sehingga inovasi yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.
Tidak hanya berkaitan dengan ekonomi sirkular, sosialisasi juga dilengkapi dengan pembahasan berkaitan dengan strategi pemasaran dan branding yang efektif yang dibawakan oleh Ibu Rizqi Novita Sari, S.ST., M.T. Ia menjelaskan pentingnya identitas produk, mulai dari logo, desain kemasan, hingga pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi.
“Produk yang baik harus memiliki cerita, identitas, dan kemasan yang menarik. Branding yang kuat akan memudahkan produk masuk ke pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Dalam sesi ini, peserta diajak mendesain kemasan BanaGurt yang mampu menarik minat konsumen, khususnya generasi muda, serta memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan jangkauan pasar.
Sesi terakhir dipandu oleh Ibu Mega Cattleya P.A. Islami, S.ST., M.T., yang fokus pada praktik langsung pengolahan kulit pisang menjadi yogurt. Peserta dibimbing mulai dari tahap persiapan bahan, proses fermentasi yang higienis, hingga teknik pengemasan yang efisien.
“Kualitas produk sangat bergantung pada proses produksi yang tepat dan higienis. Dengan teknik yang benar, kulit pisang dapat diolah menjadi BanaGurt yang lezat, bergizi, dan tahan lama,” tuturnya.
Melalui konsep ekonomi sirkular, inovasi ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan akibat limbah kulit pisang, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi bahan baku yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Dukungan pendampingan dan pelatihan, diharapkan produk BanaGurt dapat menjadi model usaha kreatif yang dapat direplikasi di daerah lain, sekaligus mendukung pencapaian SDGs 2: Zero Hunger dan SDGs 8: Decent Work and Economic Growth. Program ini membuktikan bahwa inovasi sederhana, jika dikemas dengan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang tepat, mampu menjadi solusi bagi tantangan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Melalui pelatihan ini, Kelompok Wanita Desa Giripurno diharapkan mampu mengembangkan keterampilan wirausaha yang berorientasi pada ekonomi sirkular. BanaGurt diharapkan menjadi produk unggulan desa yang dapat menembus pasar lokal maupun digital, sekaligus menjadi contoh nyata pemanfaatan limbah pertanian menjadi peluang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?