Mahasiswa dan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Dorong Pertanian Berkelanjutan di Kelurahan Dadaprejo dalam Rangka Mendukung SDGs (Sumber: Dokumentasi Penulis)
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Kelurahan Dadaprejo, Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) melaksanakan kegiatan Pengembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat di Kelurahan Dadaprejo dengan target sasaran seluruh masyarakat Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, termasuk perangkat kelurahan, PKK, KWT, ibu-ibu RT dan RW, siswa/i sekolah dasar, dan juga UMKM.
Kegiatan ini merupakan runtutan program kerja yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN FP UB Kelurahan Dadaprejo dengan Koordinator Desa/Kelurahan, yakni Hamada Zidan Al Fadhil bersama dengan 12 rekan kelompok lainnya di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yakni Ibu Azeri Gautama Arifin, S.P., M.Agr., Ph.D.
Program kerja ini adalah salah satu aksi nyata mahasiswa KKN FP UB dalam mewujudkan empat tema besar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well Being), Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production), Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action), Ekosistem Daratan (Life on Land), serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation, and Infrastructure).
Kegiatan pertanian tidak hanya dapat dilakukan pada lahan yang luas, tetapi juga dapat dilaksanakan pada lahan skala rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Dengan pertanian skala rumah tangga, masyarakat diharapkan mampu memenuhi sebagian kebutuhan pangan secara mandiri, menghemat pengeluaran, serta menciptakan lingkungan yang hijau dan sehat. Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi yang bermanfaat bagi anggota keluarga mengenai pentingnya bercocok tanam, menjaga kelestarian lingkungan, serta memahami proses produksi pangan dari hulu ke hilir.
Program kerja yang ditujukan untuk PKK, KWT, serta ibu-ibu RT dan RW ini menekankan penggunaan Pupuk Organik Cair (POC), pestisida nabati, dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) organik sebagai upaya mendukung sistem pertanian yang berkelanjutan. Penggunaan bahan-bahan organik bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia sintetis yang berpotensi merusak kesuburan tanah dan mencemari lingkungan. Selain itu, penggunaan pupuk dan pestisida organik dinilai lebih ramah lingkungan serta aman bagi kesehatan manusia dan hewan peliharaan. Tanaman seperti kenikir dan seledri yang ditanam di pekarangan juga memberikan manfaat langsung bagi kesehatan keluarga, karena dikenal dapat membantu menurunkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Kegiatan Sosialisasi Program Kerja Pengembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat Skala Rumah Tangga di Kelurahan Dadaprejo yang Mencakup Kegiatan Budidaya Tanaman dalam Polybag dan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada 11 Juli 2025 diikuti dengan antusias oleh PKK, KWT, serta ibu-ibu RT dan RW Kelurahan Dadaprejo. Dalam kegiatan ini, Kelompok KKN FP UB menyampaikan materi mengenai jenis-jenis tanaman sayur dan obat yang akan dibagikan, beserta manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Selain itu, masing-masing individu juga mendapatkan penjelasan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan POC, starter POC, serta pestisida nabati dari limbah kulit bawang. Diskusi berlangsung interaktif, diwarnai dengan berbagai pertanyaan dari tiap-tiap individu yang menunjukkan semangat dan minat tinggi terhadap program kerja ini. Sebagai bentuk dukungan implementasi, masing-masing individu diberikan ember 25 liter sebagai wadah untuk pembuatan POC dan diberikan alat semprot untuk pestisida nabati.
Kegiatan Pemberian Tanaman Sayur dan Obat, serta Starter POC dalam Rangkaian Program Kerja Pengembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat Skala Rumah Tangga di Kelurahan Dadaprejo yang Dilakukan Secara Door to Door (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Rangkaian program kerja dilanjutkan dengan kegiatan pemberian tanaman sayur dan obat, serta starter POC yang dilakukan pada 19 Juli 2025. Kegiatan tersebut dilakukan secara door to door dengan mengunjungi rumah ibu-ibu yang hadir pada saat kegiatan sosialisasi. Kelompok KKN FP UB memberikan 13 polybag diantaranya yaitu 3 polybag tanaman daun bawang, 3 polybag tanaman seledri, 3 polybag tanaman brokoli, 2 polybag tanaman kenikir, 1 polybag tanaman kunyit, dan 1 polybag tanaman serai. Selain itu, Kelompok KKN FP UB juga memberikan starter POC yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan POC, serta juga memberikan tata cara pembuatannya dan pengaplikasian POC ke tanaman.
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Keberhasilan Pertumbuhan Tanaman dan Pembuatan POC Secara Mandiri dalam Rangkaian Program Kerja Pengembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat Skala Rumah Tangga di Kelurahan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Program ini ditutup dengan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan dengan mengunjungi rumah masing-masing peserta. Tujuan kegiatan ini adalah memastikan bahwa tanaman tumbuh dengan baik dan proses pembuatan serta penggunaan POC berjalan sesuai petunjuk. Dalam kesempatan ini, kelompok KKN FP UB juga membagikan poster edukatif yang berisi informasi lengkap tentang budidaya tanaman sayur dan obat, cara pembuatan POC, cara pembuatan starter POC, dan cara memperbanyak starter POC.
Edukasi Pembuatan Minuman dan Makanan Sehat Tambahan berupa Teh Kombucha dan Kroket Ayam Tempe Daun Kelor
Edukasi Pembuatan Minuman dan Makanan Sehat Tambahan Berupa Teh Kombucha dan Kroket Ayam Tempe Daun Sayur Kepada PKK, serta Ibu-ibu RT dan RW se-Kecamatan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Selanjutnya, rangkaian program kerja ini juga mencakup kegiatan penyuluhan yang difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat, melalui PKK, ibu-ibu RT, dan RW mengenai pentingnya konsumsi makanan dan minuman sehat sebagai bagian integral dari pola hidup yang layak dan berkelanjutan yang materinya disampaikan oleh Talitha Shierly Nova Erlinda dan Desyifa Nur Fauziyyah, anggota Kelompok KKN FP UB. Melalui penyuluhan ini, masyarakat diajak untuk memahami keterkaitan antara asupan gizi yang seimbang dengan kualitas kesehatan secara menyeluruh, baik dalam aspek pencegahan penyakit maupun peningkatan imunitas tubuh. Salah satu materi yang diperkenalkan dalam penyuluhan adalah pengenalan teh fermentasi kombucha, yakni minuman sehat berbasis probiotik alami yang terbukti memiliki berbagai manfaat fungsional, seperti mendukung kesehatan pencernaan, membantu detoksifikasi tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh secara alami dan berkelanjutan.
Program kerja selanjutnya mencakup kegiatan penyuluhan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan sehat, dengan fokus pada kroket ayam tempe daun kelor sebagai solusi pencegahan stunting. Materi yang disampaikan meliputi edukasi penyebab dan pencegahan stunting, manfaat daun kelor, serta cara pembuatan kroket ayam tempe daun kelor. Dalam penyuluhan ini, masyarakat akan memahami keterkaitan antara asupan gizi seimbang dan kesehatan anak, sehingga dapat menyediakan makanan sehat terutama untuk mencegah stunting pada anak-anak. Adapun kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, yang terlihat dari tingginya antusiasme peserta selama sesi penyuluhan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan tidak hanya berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat, tetapi juga memicu perubahan sikap positif terhadap pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Pestisida Nabati Ramah Lingkungan dari Limbah Kulit Bawang Merah dan Putih: Solusi untuk Petani dan PKK di Kelurahan Dadaprejo
Penyuluhan terkait Pestisida Nabati Ramah Lingkungan dari Limbah Kulit Bawang Merah dan Putih sebagai Solusi untuk Petani dan PKK di Kelurahan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Program Kerja KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) 2025 di Kelurahan Dadaprejo yang di sampaikan oleh Mazaya Puti Nuriza telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi tepat guna berupa Pestisida Nabati dari limbah kulit bawang merah dan bawang putih. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetis. Pelatihan praktis mengenai proses ekstraksi dan aplikasi Pestisida Nabati telah diberikan kepada para petani dan anggota ibu-ibu PKK setempat. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang sangat efektif sebagai pengendalian hama serta penerimaan yang positif dari masyarakat setempat, yang ditandai dengan partisipasi aktif dan umpan balik yang konstruktif yang mana sudah diterapkan oleh salah satu bagian PKK yakni ketua ibu-ibu PKK setempat bahwasanya pestisida nabati tersebut mampu mengendalikan hama ulat yang menyerang pada tanaman pakcoy. Program ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani, pelestarian lingkungan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab yakni mengurangi limbah, memanfaatkan sumber daya terbarukan, dan produksi bertanggung jawab, berdampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal.
Urban Microgreens, Gaya Hidup Sehat dari Rumah
Penyuluhan terkait Urban Microgreens Kepada PKK, serta Ibu-ibu RT dan RW se-Kecamatan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) 2025 di Kelurahan Dadaprejo menghadirkan solusi pertanian sehat dan hemat dengan memperkenalkan Urban Microgreens sayuran mini yang dipanen usia 7–14 hari dan memiliki kandungan nutrisi hingga 40 kali lipat lebih tinggi dibandingkan sayuran dewasa. Program ini ditujukan bagi masyarakat umum, terutama ibu-ibu rumah tangga yang ingin menciptakan pangan fungsional dari rumah.
Microgreens mudah dibudidayakan dengan alat sederhana seperti tray, cocopit, dan benih sayuran seperti kangkung, sawi, dan jagung. Proses tanam mencakup perendaman benih, fase blackout 3–5 hari, dan pemeliharaan cahaya alami serta kelembapan harian. Program ini juga memperkenalkan hormon alami dari fermentasi tauge untuk mempercepat pertumbuhan benih.
Keunggulan microgreens antara lain sehat dan fungsional karena kaya antioksidan dan vitamin A, C, E, serta lutein; cepat dan efisien karena panen dilakukan dalam dua minggu, tanpa perlu lahan luas; serta inklusif dan berkelanjutan karena cocok untuk rumah tangga yang mendukung SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Penggunaan Aplikasi Plantix Sebagai Monitoring Tanaman
Penyuluhan terkait Penggunaan Aplikasi Plantix Sebagai Monitoring Tanaman kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Materi terkait penggunaan aplikasi plantix sebagai monitoring tanaman disampaikan oleh Kurnia Febriani Harahap. Materi tersebut disampaikan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan tujuan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan kelompok wanita tani serta memberdayakan dalam mengelola pertanian yang lebih modern, efisien, dan berbasis teknologi. Melalui pemahaman terhadap fitur-fitur aplikasi Plantix, seperti identifikasi penyakit tanaman, rekomendasi pemupukan, hingga pelaporan hama dan penyakit secara cepat, diharapkan kelompok wanita tani dapat lebih mandiri dalam mengambil keputusan pertanian sehari-hari.
Selain itu, penggunaan aplikasi ini juga bertujuan untuk mempercepat proses deteksi dini terhadap permasalahan tanaman sehingga produktivitas dan kualitas hasil panen dapat meningkat. Dengan membekali kelompok wanita tani dengan keterampilan menggunakan aplikasi ini, wanita tani tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi dan pengetahuan digital kepada komunitas tani di sekitarnya. Upaya ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga tani serta mendukung ketahanan pangan lokal secara berkelanjutan. penggunaan Plantix juga berkontribusi pada SDGs nomor 2, yaitu Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), dengan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Aquaponik Skala Rumah Tangga: Teknologi Ikan & Sayur Terpadu dari Dadaprejo
Dokumentasi Penyerahan Aquaponik Skala Rumah Tangga Kepada Pihak Kelurahan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Program KKN Fakultas Pertanian UB 2025 juga mengembangkan aquaponik rumah tangga di Kelurahan Dadaprejo sebagai solusi pertanian terpadu yang efisien, ramah lingkungan, dan minim limbah. Sistem ini menggabungkan budidaya ikan (lele/nila) dengan sayuran seperti kangkung dan selada dalam satu ekosistem terpadu.
Aquaponik terdiri dari dua model utama, yaitu pemanfaatan drum bekas menjadi Aquaponik Sistem dengan Bell Siphon yang menggunakan pipa sifon otomatis dan growbed berisi media kerikil, pasir, dan pecahan genteng; dan Aquaponik Sistem Rakit Apung yang menggunakan kolam bundar dan styrofoam berlubang dengan netpot berisi rockwool. Keunggulan sistem aquaponic antara lain tidak membutuhkan tanah luas, serta menggunakan sistem sirkulasi air tertutup yang efisien, sehingga lebih hemat lahan dan air; menghasilkan ikan dan sayur segar dalam satu sistem; serta limbah ikan diubah oleh bakteri baik menjadi nutrisi tanaman, sementara kotoran kambing difermentasi sebagai pakan mikroorganisme alami.
Aquaponik ini tidak hanya menjawab tantangan pangan lokal, tetapi juga menjadi media edukasi dan inovasi pertanian modern yang mendukung pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDGs 2 (Zero Hunger) karena menyediakan pangan bergizi dari hasil budidaya ikan dan sayur secara local, SDGs 3 (Good Health and Well-Being) karena mendorong konsumsi pangan sehat, bebas pestisida kimia, SDGs 12 (Responsible Consumption and Production) karena memanfaatkan limbah organik (ikan & kambing) menjadi sumber daya produktif, dan SDGs 13 (Climate Action) karena mendorong praktik pertanian rendah emisi dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Pembuatan Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Dadaprejo Berdasarkan Informasi Geospasial Tahun 2025
Dokumentasi Penyerahan Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Dadaprejo Berdasarkan Informasi Geospasial Tahun 2025 Kepada Lurah Kelurahan Dadaprejo (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Pembuatan Peta Penggunaan Lahan dibawakan oleh Satria Yudha Dwi Dharma, salah satu anggota Kelompok KKN FP UB kepada Kelurahan Dadaprejo. Pembuatan peta ini dilatar belakangi oleh wilayah Kelurahan Dadaprejo yang mengalami perkembangan pesat dari sisi permukiman dan pertanian. Perkembangan dan perubahan fungsi lahan berpotensi menimbulkan masalah jika tidak didukung oleh data spasial yang akurat. Pembuatan peta yang berbasis data geospasial dapat memberikan gambaran mengenai kondisi lahan aktual sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan wilayah yang berkelanjutan.
Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Dadaprejo memiliki manfaat diantara lain yaitu masyarakat dapat mengetahui zonasi dan fungsi lahan di wilayah Kelurahan Dadaprejo, masyarakat dapat mengetahui potensi wilayah yang dimiliki oleh Kelurahan Dadaprejo, membantu instansi Kelurahan Dadaprejo dalam menyusun rencana pembangunan wilayah secara berkelanjutan dan tanpa merusak lingkungan berdasarkan data peta, dan membantu mengidentifikasi lahan potensial untuk pengembangan agrowisata.
Peta penggunaan lahan merupakan inovasi yang sudah teruji di instansi Kelurahan Dadaprejo dengan respon positif. Peta ini diserahkan kepada pihak Kelurahan Dadaprejo yang selaras dengan tema Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 15, yaitu Ekosistem Daratan (Life on Land) dengan menekankan pada pembangunan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Kegiatan Edukasi Penanaman Tanaman Hias dan Obat dengan Menggunaka Media Tanam Hidrogel serta Edukasi Pengelolaan Limbah Pertanian Menjadi Kerajinan Bermanfaat di SD Negeri Dadaprejo 02 (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Penanaman Tanaman Hias dan Obat dengan Menggunakan Media Tanam Hidrogel
Materi terkait penanaman tanaman hias dan obat dengan menggunakan media tanam hidrogel disampaikan oleh Andika Tanuwijaya, salah satu anggota Kelompok KKN FP UB kepada siswa/i Kelas VI SD Negeri Dadaprejo 02. Pembawaan materi ini dilatar belakangi oleh banyaknya anak-anak yang belum mengenal cara menanam tanaman dengan mudah di rumah. Padahal, menanam tanaman hias dan tanaman obat bisa membuat lingkungan jadi lebih hijau dan sehat. Tanaman seperti bambu hoki dan sirih hijau juga bisa tumbuh dengan baik menggunakan media tanam hidrogel, yaitu media yang berbentuk seperti gel dan bisa menyimpan air untuk tanaman. Selain itu, banyaknya sampah plastik seperti botol bekas yang sering dibuang begitu saja dan mencemari lingkungan di masa sekarang. Padahal, botol bekas tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berguna, salah satunya sebagai wadah menanam tanaman.
Siswa/i diberikan modul yang berjudul Modul Ajar Penanaman Tanaman Hias dan Obat dengan Menggunakan Media Tanam Hidrogel yang selaras dengan tema Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production) dengan menekankan pada pemanfaatan kembali limbah plastik rumah tangga sebagai wadah tanam, serta penerapan pertanian urban skala kecil yang hemat sumber daya dan berkelanjutan.
Edukasi Pengelolaan Limbah Pertanian Menjadi Kerajinan Bermanfaat
Edukasi mengenai pengelolaan limbah pertanian menjadi kerajinan yang bermanfaat disampaikan oleh Dyah Wahyu Trisnawaty yang merupakan salah satu anggota kelompok KKN FP UB Kelurahan Dadaprejo. Materi disampaikan kepada siswa/i kelas VI SD Negeri Dadaprejo 02 dengan tujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan limbah pertanian, selain itu mengingat banyaknya limbah pertanian yang belum dimanfaatkan secara optimal. Tidak hanya memberikan materi, pada kesempatan ini Dyah juga mengajak siswa/i praktik mengelola limbah pertanian dari tongkol dan kulit jagung menjadi vas dan bunga hias. Dengan adanya edukasi ini, siswa/i diharapkan dapat mengelola limbah pertanian yang ada menjadi kerajinan/ barang-barang yang bermanfaat dan bernilai guna, juga menjadi salah satu upaya dalam melatih kreativitas dan upaya menjaga lingkungan.
Siswa/i diberikan poster dengan judul Menjadikan Limbah Pertanian Sebuah Karya Yang Bermanfaat Untuk Semua yang selaras dengan tema Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production) yang memenfaatkan kembali sampah/limbah pertanian menjadi kerajinan yang bermanfaat dan bernilai guna, serta mendorong pola pikir yang ramah lingkungan.
Kegiatan Edukasi Minuman Sehat “ALEJA” dan Edukasi Makanan Sehat berupa Pembuatan Tempe di SD Negeri Dadaprejo 02 (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Edukasi Minuman Sehat ”ALEJA”
Materi terkait edukasi minuman sehat ”ALEJA” disampaikan oleh Hamada Zidan Al Fadhil, salah satu anggota Kelompok KKN FP UB kepada siswa/i Kelas V SD Negeri Dadaprejo 02. Materi yang dibawakan merupakan materi terkait minuman alami yang terbuat dari apel, lemon, jahe, dan madu yang dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama untuk anak-anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengajarkan siswa pentingnya mengonsumsi minuman sehat sejak usia dini. Para siswa diajak untuk menyaksikan proses pembuatan ALEJA secara langsung, mulai dari menyiapkan bahan-bahan, merebus, hingga menuangkan hasilnya ke dalam botol minum. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi pembagian minuman ALEJA bersama, yang disambut dengan senyum puas dari para siswa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya baru tahu kalau jahe dan lemon bisa dicampur jadi minuman sehat. Rasanya enak dan bikin hangat di badan,” kata Rafi, siswa kelas V, sambil memegang botol ALEJA miliknya.
Siswa/i diberikan poster yang berjudul Olahan Minuman Sehat ”ALEJA” yang selaras dengan tema Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (Good Health and Well-Being) dengan menekankan pada pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui konsumsi bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar. Poster tersebut berisi informasi singkat mengenai manfaat dari masing-masing bahan yang digunakan dalam minuman ALEJA, seperti apel yang kaya akan serat dan vitamin, lemon sebagai sumber vitamin C, jahe yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, serta madu yang dikenal memiliki sifat antibakteri dan antioksidan.
Edukasi Makanan Sehat Pembuatan Tempe
Siswa kelas V SDN Dadaprejo 02 terlihat antusias mengikuti kegiatan edukatif bertema “Edukasi Makanan Sehat Pembuatan Tempe” pada Selasa (22/7). Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja individu yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN FP UB Kelurahan Dadaprejo, yBane Sri Hayati Sirait di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yakni Ibu Azeri Gautama Arifin, S.P., M.Agr., Ph.D.
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang seimbang, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Tempe merupakan produk fermentasi biji kedelai yang menghasilkan protein nabati tinggi, kaya akan nutrisi, dam memiliki cita rasa khas. Tempe memiliki kandungan protein tinggi serat, vitamin B kompleks, zat besi, kalsium, dan antioksida. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengajarkan siswa akan pentingnya makanan sehat di usia sejak usia dini. Para siswa diajarkan dan diajak untuk membuat proses pembuatan tempe secara langsung, mulai dari menyiapkan alat dan bahan, merebus kacang kedelai, membersihkan kulit kacang kedelai, pencampuran ragi, hingga mengemas kacang kedelai yang sudah di campur dengan ragi ke dalam plastik. Pada kegiatan ini diakhiri dengan sesi pembagian tempe yang di edukasi oleh siswa sekolah dasar.
Siswa/i diberikan Modul yang berjudul “Edukasi Makanan Sehat Pembuatan Tempe” yang selaras dengan tema Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (Good Health and Well-Being) dengan menekankan pada pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui konsumsi bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar. Modul tersebut berisi informasi singkat mengenai manfaat dari masing-masing bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe, seperti kedelai yang kaya akan nutrisi, dan memiliki cita rasa khas. Tempe memiliki kandungan protein tinggi serat, vitamin B kompleks, zat besi, kalsium, dan antioksida.
Materi terkait edukasi penanaman tanaman labu disampaikan oleh Ana Wahyu Fitriyah, salah satu anggota Kelompok KKN FP UB kepada siswa/i Kelas IV SD Negeri Dadaprejo 02. Dalam kegiatan tersebut, siswa diajarkan cara menanam bibit labu menggunakan media tanam polybag. Proses dimulai dari mengenali jenis tanah, mencampur pupuk, menanam benih labu, hingga perawatan tanaman secara rutin. Setiap siswa mendapat kesempatan langsung untuk mempraktikkan tahapan tersebut.
Dalam kegiatan ini, siswa/i juga diberikan Modul Ajar Penanaman Tanaman Labu dalam polybag, yang selaras dengan tema Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 15, yaitu Life on Land (Menjaga Ekosistem Daratan). Modul ini menekankan pentingnya menanam tanaman sebagai bentuk pelestarian lingkungan serta pemanfaatan ruang terbatas untuk mendukung ketahanan pangan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang tanaman, tetapi juga belajar tentang tanggung jawab, ketekunan, dan pentingnya menjaga alam. Rencananya, tanaman labu hasil budidaya ini akan dirawat bersama dan dipanen pada saat masa panen tiba.
*Peningkatan Daya Saing Produk UMKM Melalui Desain Packaging* Program kerja bertajuk Peningkatan Daya Saing Produk UMKM Melalui Desain Packaging merupakan salah satu kontribusi nyata mahasiswa KKN FP UB di Kelurahan Dadaprejo dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal. Kegiatan ini difokuskan pada lima pelaku UMKM dengan bidang usaha yang beragam, yaitu katering rumahan, kue basah tradisional (arem-arem), makanan Jepang (takoyaki dan gyoza), petani sayuran organik, serta penjual buah-buahan dan sayuran dingin. Survei awal dilakukan pada 15 Juli 2025 untuk memahami kebutuhan spesifik dari masing-masing UMKM. Berdasarkan hasil survei tersebut, dilakukan pembuatan desain kemasan yang meliputi desain logo, label produk, dan stiker promosi. Seluruh desain diselesaikan pada 26 Juli 2025, kemudian diserahkan dalam bentuk hard file (hasil cetak yang telah dilaminasi) dan soft file agar dapat diperbanyak dan digunakan secara mandiri oleh para pelaku usaha.
Program ini dilaksanakan oleh Putra Gana Wacana bersama rekan-rekan yang lain dan menjadi bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Melalui inovasi dalam aspek visual produk, program ini mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing usahanya di pasar yang lebih luas dan modern. Desain kemasan yang menarik dan sesuai karakter produk diharapkan dapat memperkuat identitas usaha serta meningkatkan nilai tambah produk lokal. Selain itu, program ini juga membangun fondasi penting dalam penguatan industri kreatif mikro yang berbasis pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Optimalisasi Strategi Marketing UMKM Melalui Rebranding Visual Program kerja Optimalisasi Strategi Marketing UMKM melalui Rebranding Visual merupakan salah satu kontribusi nyata mahasiswa KKN FP UB di Kelurahan Dadaprejo dalam mendukung pemasaran produk lokal. Program ini diinisiasi oleh Aura Iftah Nurma Nabila dibantu rekan-rekan lainnya yang merupakan bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Kegiatan ini difokuskan pada lima pelaku UMKM dengan bidang usaha yang beragam, yaitu katering rumahan, kue basah tradisional (arem-arem), makanan Jepang (takoyaki dan gyoza), snack (donat), serta frozen fruit.
Survei awal dilakukan pada 15 Juli 2025 untuk mengetahui kebutuhan visual dan media promosi dari masing-masing pelaku UMKM, Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa sebagian besar pelaku usaha belum melakukan pembaruan visual branding sejak awal berdiri. Hal ini berdampak pada rendahnya daya tarik promosi secara visual di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Sebagai solusi, dilakukan kegiatan rebranding melalui pembaruan desain banner promosi yang lebih adaptif terhadap tren visual modern, dan relevan dengan karakteristik target pasar. Pembaruan desain mencakup elemen grafis seperti logo baru, tipografi yang lebih komunikatif, palet warna yang representatif. Proses desain dilaksanakan hingga 26 Juli 2025, dan hasil akhir diserahkan kepada pelaku UMKM dalam bentuk hard file.
Tujuan utama dari program ini adalah memperkuat identitas visual UMKM melalui pendekatan visual rebranding yang modern dan profesional, sehingga mampu meningkatkan visibilitas usaha dan memperluas jangkauan pasar. Melalui rebranding, UMKM diharapkan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar digital serta membangun citra usaha yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. Program ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun industri kreatif yang berbasis potensi lokal serta mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Diharapkan melalui rangkaian program kerja ini, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat jangka pendek berupa tanaman konsumsi sehari-hari, tetapi juga memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah organik, dan ketahanan pangan rumah tangga. Program ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya bercocok tanam mandiri yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi kesehatan.
Keberhasilan rangkaian program kerja ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, seperti seluruh Perangkat Kelurahan Dadaprejo, Ketua dan anggota PKK Kelurahan Dadaprejo, ibu-ibu RT dan ibu-ibu RW se-Kelurahan Dadaprejo, masyarakat Kelurahan Dadaprejo, dan rekan-rekan Kelompok KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kelurahan Dadaprejo yang telah bekerja keras menyukseskan program kerja ini.
Penulis: Hamada Zidan Al Fadhil, Andika Tanuwijaya, Ana Wahyu Fitriyah, Aura Iftah Nurma Nabila, Bane Sri Hayati Sirait, Desyifa Nur Fauziyyah, Dyah Wahyu Trisnawaty, Fransiskus William Pardamean Tamba, Kurnia Febriani Harahap, Mazaya Puti Nuriza, Putra Gana Wacana, Satria Yudha Dwi Dharma, Talitha Shierly Nova Erlinda. Azeri Gautama Arifin, S.P., M.Agr., Ph.D. (Dosen Pembimbing Lapangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?