Universitas Ma Chung menyelenggarakan Seminar Nasional 2025 dengan mengusung tema besar Collective Impact for Sustaining Growth
MALANG|JATIMSATUNEWS.COM — Di tengah gelombang besar transformasi digital yang kian cepat dan kompleks, Universitas Ma Chung kembali menegaskan posisinya sebagai katalisator perubahan dengan menyelenggarakan Seminar Nasional 2025 bertema "The Power of Collective Impact: The Synergy of Innovation, AI, and Digital Economy for Social Empowerment".
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-18 Universitas Ma Chung yang mengusung tema besar Collective Impact for Sustaining Growth. Tidak sekadar jargon, “collective impact” diangkat sebagai pendekatan strategis yang mengedepankan pentingnya kolaborasi lintas sektor mulai dari akademisi, pelaku industri, pemerintah, komunitas, hingga generasi muda untuk menciptakan solusi bersama yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Ketua pelaksana kegiatan, Bagas Brian Pratama, S.Tr.Ak., M.Tr.Ak., menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyediakan ruang diskusi intelektual yang inklusif. “Kami ingin memberikan wadah bagi civitas akademika Indonesia untuk bertukar pikiran, mempertajam analisis kritis, dan membangun kesadaran kolektif tentang potensi sinergi inovasi, AI, dan ekonomi digital dalam mendorong pemberdayaan sosial,” ujarnya.
Menghadirkan para pembicara terkemuka dari berbagai sektor, seminar ini menjadi ruang diskusi lintas bidang yang kaya perspektif. Hadir sebagai narasumber di antaranya, Tommy Zhu dan Andy Febrico Bintoro dari Youthpreneurs, Farid Faletehan (Kepala OJK Malang), Untung Supardi (Kepala Kanwil DJP Jatim III), dan Cita Mellisa (Kepala Perwakilan BEI Jawa Timur).
Seminar ini membahas lima sub-tema utama, yakni:
1. Ekonomi dan Bisnis: fokus pada peran AI dalam akuntansi, fintech, digital marketing, regulasi ekonomi digital, hingga cryptocurrency.
2. Bahasa dan Pendidikan: membedah pembelajaran bahasa di era AI, penerjemahan berbasis teknologi, dan sastra digital.
3. Teknologi dan Desain: eksplorasi sistem informasi, desain komunikasi visual, teknik industri, hingga extended reality.
4. Ilmu Kesehatan: inovasi teknologi dalam farmasi, gizi, dan layanan kesehatan.
5. Pengabdian kepada Masyarakat: sebagai penguatan peran perguruan tinggi dalam transformasi sosial.
Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, MS., M.Sc., menekankan bahwa seminar ini bukan sekadar ruang akademik, melainkan forum kolaboratif untuk menghubungkan riset dengan kebutuhan riil masyarakat. “Kami ingin mendorong budaya berpikir reflektif di tengah derasnya digitalisasi, serta menjadikan teknologi sebagai alat memperkuat identitas dan nilai-nilai luhur bangsa,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar agenda tahunan, Seminar Nasional 2025 ini adalah penegasan peran Universitas Ma Chung sebagai pusat inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan yang siap menyongsong masa depan dengan semangat kolektif dan multidisipliner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?