.png)
Surabaya, 15 Juli 2025 — Kabar baik bagi para prajurit TNI Angkatan Laut yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan tugas. Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya resmi menggulirkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang memungkinkan pengalaman dan kompetensi militer dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS).
Program ini disosialisasikan langsung kepada jajaran Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) dalam sebuah kegiatan berskala besar yang dilaksanakan secara hybrid (offline dan online), mencakup 117 titik satuan TNI AL di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung atas izin dan dukungan penuh dari Pangkoarmada RI, yang diwakili oleh Kepala Staf Koarmada RI, Laksamana Muda TNI Eko Wahjono, S.E., M.M.. Sejumlah pejabat tinggi TNI AL turut hadir, antara lain:
Inspektur Koarmada RI, Laksamana Pertama TNI Nursyawal Embun
Kapok Sahli Koarmada RI, Laksamana Pertama TNI Gatot Hariyanto
Para Asisten Pangkoarmada RI, Komandan Satuan, serta Kepala Dinas
Seluruh perwira, bintara, tamtama, dan PNS TNI AL
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Hang Tuah, Laksma TNI (Purn) Dr. Toto Dwijaya Saputra, menyampaikan bahwa program RPL merupakan bentuk nyata pengakuan terhadap dedikasi dan profesionalisme prajurit.
“Melalui program RPL, prajurit dapat melanjutkan pendidikan tinggi dengan pengakuan akademik atas pengalaman kerja, tanpa harus meninggalkan tugas operasional. Ini adalah bentuk solusi nyata, bukan sekadar wacana,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, UHT juga memperkenalkan tim akademik yang turut hadir dan menjadi motor penggerak implementasi RPL, di antaranya:
Wakil Rektor I – Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio.
Wakil Rektor II – Laksda (Purn) Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr.(Han.), CHRMP.
Dekan FTIK – Prof. Dr. Nurul Rosana, S.Pi., M.T.
Dekan Psikologi – Laksda (Purn) Dr. Wiwin Dwi Handayani, M.Si., Psikolog
Dan sejumlah pimpinan program studi serta pejabat pendukung lainnya
Program RPL ini memungkinkan prajurit TNI AL mengonversi pengalaman dinas dan pelatihan militer menjadi hingga 70% (maksimal 100 SKS) dalam jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain, kuliah bisa lebih singkat, hemat biaya, dan tetap terintegrasi dengan penugasan aktif.
“Kami ingin menjadikan pendidikan sebagai bagian dari penguatan daya saing dan kualitas prajurit. Kerja sama ini tidak hanya strategis, tetapi juga sangat manusiawi dan berdampak jangka panjang,” tambah Wakil Rektor III UHT.
Sebagai penutup acara, Wakil Rektor I, Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio., memaparkan langsung alur teknis pendaftaran jalur RPL, proses asesmen, serta skema konversi pengalaman kerja menjadi SKS. Ia menegaskan bahwa semua proses tetap mengacu pada standar akademik nasional dan peraturan Kemendikbudristek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?