Surabaya, 24 Juni 2025 - Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya terus memperkuat pelaksanaan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagai jalur strategis dalam pendidikan tinggi berbasis pengalaman. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan Asesmen RPL yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2025, sebagai bagian dari proses pengakuan capaian pembelajaran nonformal dan informal peserta.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Dewi Mustamiah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, selaku Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3) UHT.
Dalam sesi pemaparan, beliau menjelaskan secara komprehensif mengenai Tahapan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), mekanisme pengakuan sks, metode asesmen RPL, serta substansi dasar dari RPL itu sendiri.
“RPL bertujuan memberikan pengakuan formal terhadap pengalaman belajar yang diperoleh di luar pendidikan formal, seperti dari dunia kerja, pelatihan, atau sertifikasi. Ini bukan sekadar alat percepatan studi, tetapi bentuk penguatan kompetensi dan pengakuan terhadap capaian profesional peserta,” jelas Dewi Mustamiah.
Ia juga menegaskan bahwa RPL memiliki dasar hukum yang kuat, antara lain Permendikbudristek Nomor 41 Tahun 2021 tentang RPL, yang mengatur proses pelaksanaan, jenis, dan standar mutu asesmen.
“Dalam pelaksanaan RPL, metode yang digunakan tidak hanya berbasis portofolio, tetapi juga mencakup wawancara, uji kompetensi, dan telaah dokumen. Tujuannya adalah memastikan bahwa pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman kerja atau pelatihan memang sepadan dengan capaian akademik,” lanjutnya.
Menurut Dewi, adalah komponen inti dalam asesmen karena memungkinkan asesor menggali lebih dalam bukti reflektif, pemahaman konseptual, serta kemampuan aplikatif peserta. Dengan pendekatan ini, pengakuan sks bukan sekadar administratif, tetapi berbasis validasi substansial.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UHT, Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio., yang dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa RPL adalah bagian dari transformasi pendidikan tinggi.
“RPL bukan pintu belakang, melainkan jalur terhormat untuk mengakui pembelajaran yang diperoleh dari kehidupan nyata. Metode asesmennya pun ketat dan terukur, agar tetap menjaga mutu pendidikan tinggi,” tegasnya.
Program RPL di Universitas Hang Tuah telah diimplementasikan di berbagai fakultas dan jenjang studi, dengan peserta yang berasal dari kalangan TNI AL, ASN, praktisi kesehatan, pelaut, dan sektor industri maritim lainnya.
Asesmen dilaksanakan oleh asesor tersertifikasi dengan instrumen sesuai standar nasional.
Dengan semangat “RPL Hadir Memberi Makna”, Universitas Hang Tuah berkomitmen menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif, fleksibel, dan setara—sejalan dengan semangat pembelajaran sepanjang hayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?