PT Geodipa Energi terus mendorong implementasi program CSR “GDE Maju” untuk membangun keharmonisan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional
BANJARNEGARA|JATIMSATUNEWS.COM – PT Geodipa Energi, perusahaan yang bergerak di bidang energi panas bumi, terus mendorong implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) “GDE Maju” demi membangun hubungan yang harmonis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional. Meski menghadapi tantangan kompleks, program ini terbukti menghasilkan dampak positif yang signifikan.
Program “GDE Maju” difokuskan pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga penyediaan fasilitas umum. Namun, di lapangan, PT Geodipa dihadapkan pada sejumlah kendala, seperti komunikasi dengan pemerintah desa, pengelolaan anggaran, hingga tuntutan kompensasi atas dampak negatif operasional.
Salah satu tantangan muncul di Desa Pranten, Batang, di mana warga meminta kompensasi lebih besar akibat kebocoran pipa yang terjadi pada 2016-2017. PT Geodipa menjelaskan bahwa alokasi CSR saat ini mengacu pada ketentuan pembagian dana di tingkat kabupaten, bukan berdasarkan dampak historis. Setelah negosiasi intensif, kesepakatan akhirnya tercapai, meski sempat diwarnai ancaman protes dari warga.
PT Geodipa menerapkan sistem pengelompokan masyarakat ke dalam tiga kategori dampak (Ring 1, 2, dan 3) guna memprioritaskan distribusi dana CSR secara adil dan efisien. Namun, tantangan muncul saat kelompok masyarakat yang merasa kurang diperhatikan menyuarakan aspirasi mereka. Untuk menjawab hal ini, perusahaan melakukan penyesuaian program berdasarkan evaluasi dampak sosial dan ekonomi secara berkala.
Meski menghadapi hambatan, PT Geodipa berhasil mencatatkan keberhasilan, terutama di sektor pemberdayaan ekonomi lokal. Salah satu contoh nyata adalah pengembangan kawasan wisata Basecamp Gunung Bismo yang kini mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp250 juta per tahun dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Atas pencapaian ini, PT Geodipa meraih dua penghargaan nasional dalam bidang CSR.
“Keberhasilan ini adalah hasil dari komitmen kami untuk menjadikan CSR bukan sekadar kompensasi, tapi instrumen pembangunan jangka panjang,” ujar Aunurrofiq selaku perwakilan humas PT Geodipa.
PT Geodipa juga terus melakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan CSR-nya. Dengan mengikuti standar PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perusahaan berupaya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dan tanggung jawab sosial.
Penulis : Anisa Julia Witana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?