Banner Iklan

Kepala SDN Kauman 1 Malang Tegaskan Tidak Ada Prosesi Purnawiyata di Sekolahnya

Anis Hidayatie
30 Mei 2025 | 08.24 WIB Last Updated 2025-05-30T01:24:58Z


Kepala SDN Kauman 1 Malang Tegaskan Tidak Ada Prosesi Purnawiyata di Sekolahnya

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Polemik soal penyelenggaraan acara purnawiyata atau wisuda oleh SDN Kauman 1 Kota Malang mencuat ke permukaan setelah sejumlah unggahan di media sosial mempertanyakan urgensi dan biaya dari agenda tersebut. Dalam salah satu unggahan di Facebook, disebutkan bahwa sekolah akan menggelar acara wisuda mewah di hotel dengan biaya ratusan ribu rupiah per siswa, termasuk penggunaan kostum adat.

Namun, Kepala SDN Kauman 1 Sentot Hariyanto, S.Psi, memberikan klarifikasi langsung kepada JatimSatuNews, Jumat (30/5), bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya benar dan telah mengalami distorsi.

“Kegiatan ini sebenarnya sudah dirancang sejak Agustus tahun lalu oleh panitia yang dibentuk dari orang tua siswa kelas 6. Sekolah hanya menerima laporan kegiatan dan tidak terlibat dalam urusan penggalangan dana maupun teknis pelaksanaan,” terang Sentot.

Menurut Sentot, pertemuan terakhir dengan orang tua siswa digelar pada 26 Mei 2025. Dalam forum tersebut, telah disepakati bersama bahwa sekolah hanya bertanggung jawab atas kegiatan pengumuman kelulusan pada 2 Juni 2025, bukan acara pada 19 Juni.

“Tanggung jawab sekolah itu hanya sampai pada pengumuman kelulusan. Kegiatan tanggal 19 itu sepenuhnya merupakan inisiatif dan pelaksanaan dari orang tua, bukan sekolah,” tegasnya.

Ia juga meluruskan bahwa kegiatan tanggal 19 Juni bukanlah wisuda, melainkan pentas seni siswa. Siswa akan menampilkan karya dan pertunjukan seni sebagai bentuk apresiasi atas proses belajar mereka selama enam tahun di bangku SD.

Sentot menambahkan bahwa istilah "purnawiyata" yang banyak digunakan dalam perbincangan publik telah menimbulkan persepsi yang keliru. Padahal, yang dirancang orang tua hanyalah acara kreatif bertema budaya dengan menggunakan busana adat, bukan wisuda formal sebagaimana yang selama ini menjadi sorotan.

“Kami dari sekolah hanya mengusulkan agar anak-anak mengenakan baju adat dan membuat acara pentas seni. Tidak ada konsep wisuda seperti yang dibayangkan banyak orang. Bahkan polling terbaru tanggal 26 Mei menunjukkan semua orang tua setuju dan tidak ada keberatan soal kegiatan tersebut,” tambahnya.

Kepala sekolah juga menyesalkan munculnya isu bahwa siswa yang tidak ikut acara tersebut akan dikucilkan. Ia menegaskan bahwa tidak ada tekanan atau paksaan dari pihak sekolah maupun panitia.

“Kalau ada yang tidak ingin ikut, tidak apa-apa. Sekolah tidak pernah memaksakan. Bahkan sekolah tidak tahu-menahu soal pengumpulan dana karena semua diurus langsung oleh orang tua,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa kegiatan seperti purnawiyata ataupun pentas seni diperbolehkan selama ada kesepakatan dan komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.

“Tidak ada masalah dengan purnawiyata atau kegiatan serupa. Yang penting, ada komunikasi dan kesepakatan bersama dengan orang tua siswa. Jangan sampai ada pihak yang merasa diberatkan,” ujar Suwarjana.

Mengapresiasi klarifikasi Kepala SDN Kauman 1, Kadisdik Suwarjana berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi dan mengakhiri polemik yang sempat bergulir liar di media sosial. Ans


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala SDN Kauman 1 Malang Tegaskan Tidak Ada Prosesi Purnawiyata di Sekolahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now