Mahasiswa S1 PBSI UNESA laksanakan intensifikasi aksi untuk pembelajaran Bahasa Indonesia adaptif bagi anak berkebutuhan khusus, dipandu oleh Dr. Yoga Rifqi Azizan.
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM — Mahasiswa kelas 2023 D Program Studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tengah melaksanakan intensifikasi aksi dalam mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tingkat Lanjut, pada Selasa (27/5/25). Mata kuliah ini diampu oleh Dr. Yoga Rifqi Azizan, M.Pd., yang juga menjabat sebagai pembina kemahasiswaan S1 PBSI UNESA.
Aksi intensifikasi ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa terhadap strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang adaptif bagi anak berkebutuhan khusus di tingkat lanjut. Melalui berbagai kegiatan, mahasiswa didorong untuk menerapkan pendekatan-pendekatan inovatif yang responsif terhadap kebutuhan individual peserta didik ABK, baik dalam aspek linguistik, sosial, maupun psikologis.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam intensifikasi aksi ini antara lain, simulasi pengajaran Bahasa Indonesia berbasis kebutuhan khusus di kelas inklusi, penyusunan perangkat pembelajaran yang ramah ABK, diskusi kelompok terfokus mengenai kasus-kasus aktual di lapangan. Presentasi hasil observasi dan praktik lapangan.
Aksi ini dilaksanakan secara terjadwal, sesuai dengan jadwal kuliah semester genap 2024/2025, di mana mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tingkat Lanjut untuk kelas 2023 D berlangsung setiap Selasa pukul 07.00 WIB.
Sebagai dosen pengampu sekaligus pembina kemahasiswaan, Dr. Yoga Rifqi Azizan, M.Pd. aktif membimbing mahasiswa dalam merancang dan mengevaluasi aksi yang dilakukan. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi, empati, serta inovasi dalam mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia yang inklusif dan efektif untuk ABK.
Pihak Prodi S1 PBSI UNESA memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan aksi ini, sejalan dengan visi UNESA sebagai kampus yang mendorong pendidikan inklusif dan berkeadilan.
Melalui intensifikasi aksi ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan langsung di lingkungan pendidikan, sehingga lulusan PBSI UNESA siap menjadi pendidik yang profesional dan peduli terhadap keberagaman peserta didik.
“Aksi ini menjadi wadah aktualisasi mahasiswa dalam menjawab tantangan pendidikan inklusif di Indonesia. Kami berharap mahasiswa mampu menjadi agen perubahan di sekolah-sekolah inklusi ke depannya,” ujar Dr. Yoga Rifqi Azizan, M.Pd.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata UNESA dalam mendukung pengembangan pendidikan Bahasa Indonesia yang adaptif bagi semua kalangan, khususnya anak berkebutuhan khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?