JEMBER | JATIMSATUNEWS.COM: Mahasiswa belajar di kampus sudah biasa, namun saat belajar di kebun yang memiliki luas 85 ha ini menjadi pengalaman yang berbeda untuk mahasiswa fakultas pertanian Universitas Jember. Bagi mereka, acara ini adalah yang pertama kali dilakukan pasca pandemi.
Sengaja memilih Kebun Raya Purwodadi, “Karena Kebun Raya Purwodadi memiliki beragam tumbuhan tropis yang sangat lengkap serta mahasiswa dapat belajar tentang konservasi tanah, perairan maupun segala ekosistem yang berada di Kebun Raya sehingga membentuk satu kesatuan yang harmonis,” kata Bu Widya- dosen pertanian Universitas Jember.
Mahasiswa semester 3 fakultas pertanian ini berasal dari program Agronomi, yang terdiri dari berbagai mata kuliah, yaitu botani, pembiakan tanaman, fisiologi, maupun agronomi. Dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat belajar langsung dari ahlinya, berinteraksi langsung hingga mengenal lebih dekat. Sehingga dapat mengombinasi pengetahuan yang didapat dari materi kampus maupun pengalaman belajar diluar ruangan.
Mengawali kegiatan ini, seluruh mahasiswa berkeliling sambil mendengarkan ulasan materi. Tak jarang mereka dengan aktif menanyakan hal-hal yang belum dipahami maupun konfirmasi terhadap sebuah kejadian alam yang terjadi di Kebun Raya Purwodadi.
Seperti saat ini, yang masih masuk kedalam musim kemarau panjang. Yang mengakibatkan banyak tumbuhan maranggas dan area yang berumput berwarna kecoklatan. Hal ini merupakan karakteristik Kebun Raya Purwodadi yang masuk musim kemarau. Dan akan menghijau area rumput tersebut saat masuk musim hujan.
Keunikan ini yang harus dipahami oleh pengunjung pada umumnya, maupun para pelajar dan mahasiswa yang memang ingin melihat lebih dekat ekosistem alam yang sebenarnya.
“Berharap Kebun Raya Purwodadi menjadi tujuan utama untuk Sekolah, Kampus, maupun Masyarakat sebagai tempat untuk belajar beragam edukasi dan kami membuka kolaborasi dari berbagai pihak,” harapan Galendra Jaya selaku General Manager Kebun Raya Purwodadi.
Prepared : Andi Afrilliya Ani
