.png)
MWC NU Widodaren Ngawi menghadiri undangan secara daring dari PW Jatim, dalam rangka doa bersama dan istighosah untuk keselamatan bangsa Indonesia serta penguatan organisasi,(2/12/2025).
Proses Istighosah via zoom
"Pada 1 November lalu MWC kita mendapat surat edaran dari PW untuk mengadakan doa dan istighosah bersama via zoom. Di mana negara kita bagian barat khususnya Sumatera dan Aceh sedang dilanda bencana alam, terlebih adanya polemik di PBNU. Intinya istighosah itu adalah doa bersama untuk keselamatan kita bersama," Jelas Kyai Daud Sunaryo selaku ketua Tanfidziyah MWC NU Widodaren Ngawi.
PWNU Jatim memimpin doa dan istighosah untuk keselamatan bangsa Indonesia ini di ballroom Aula KH. Hasyim Asy’ari, Lt. 3 PWNU Jatim dan ditayangkan secara live di TV9 Nusantara Channel 44 UHF.
Sebanyak 45 PCNU bergabung di dalam zoom. Diketahui sebanyak 9.160 telah masuk melalui link. Terdiri dari 6.666 MWC seJatim dan 8.494 ranting seJatim mengikuti kegiatan peduli melalui jalur langit, dengan mengetuk pintu langit secara penuh harap dan tawakal.
Di tengah berbagai ujian yang datang silih berganti, NU selalu punya satu tempat untuk kembali, memohon keteduhan dan perlindungan kepada Allah SWT melalui istighosah. Demi menyatukan hati, memanjatkan doa untuk keselamatan dan ketenangan seluruh umat, khususnya yang ada di jam'iyah.
Istighosah dipimpin oleh Katib Syuriyah PWNU Jatim, Dr.KH. Ahsanul Haq.
Daftar 9 Masyayikh yang memimpin doa adalah sebagai berikut:
1. KH. Abdul Matin Djawahir, wakil Rais Syuriyah
2. KH. A. Jazuli Nur, wakil Rais Syuriyah
3. KH. Romadlon Chotib, wakil Rais Syuriyah
4. KH. Mustaqim Basyari, wakil Rais Syuriyah
5. KH. Abdul Adzim Kholili, wakil Rais Syuriyah
6. KH. Husnan Dimyati, wakil Rais Syuriyah
7. KH. M. Yahya Badrus Sholeh, wakil Katib
8. KH. Abdul Hakim Mahfudz, ketua PWNU Jatim
9. KH. Anwar Manshur, Rais Syuriyah PWNU Jatim
Di mana sebelum istighosah, KH. Abdul Hakim Mahfudz, atau yang akrab disapa Gus Kikin menyampaikan terkait kepedulian NU terhadap negara Indonesia.
"Persatuan yang ada di NU itu didasari oleh ruh dan jasad, yang tidak ada di organisasi lain. Sehingga kita memiliki tanggung jawab kepada Allah SWT. Kemudian sebagai bentuk dukungan dan kebutuhan mendesak untuk kepedulian kita, yaitu mendoakan saudara kita yang mendapatkan musibah, agar mendapatkan rahmat dan ridho Allah SWT, kita mengadakan doa bersama dan istighosah ini," Sebut ulama asal Jombang, pengasuh Ponpes Tebuireng tersebut.
Diketahui sebanyak 24 orang dari Banom dan Lembaga NU di Widodaren Ngawi mengikuti kegiatan di gedung bersama MWC NU.
"Alhamdulillah ada 24 orang hadir. Tadi kami menyiapkan 50 snack, akhirnya dibagi rata atau setiap orang dapat dobel. Sementara saya lihat di PC yang ikut zoom ada 14 orang," Tutur Daud dalam akhir acara.
Doa bersama dan istighosah ini berlangsung selama 3 jam, dari 13:00 - 15:00 WIB dengan takdzim, penuh haru, dan harapan bisa membantu korban bencana alam di wilayah Indonesia serta memperkuat organisasi NU. (Qony)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?