UMM dan Kedubes Kosta Rika Kaji Strategi Pembangunan Damai Berbasis Kesejahteraan
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas wawasan global mahasiswa melalui penyelenggaraan Kuliah Tamu Internasional bersama Kedutaan Besar Republik Kosta Rika pada 04 Desember lalu. Mengusung tema “Realizing a Global Culture of Peace Through the Costa Rica Experience”, kegiatan ini menghadirkan perwakilan diplomatik Kosta Rika, H.E. Fransisco José Masís Holdridge, untuk memaparkan pengalaman negaranya dalam membangun perdamaian tanpa kekuatan militer.
Diawal, Holdridge menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada UMM atas kesempatan berdiskusi mengenai isu perdamaian global. "Kami merasa terhormat dapat hadir di Universitas Muhammadiyah Malang. Kampus merupakan ruang penting untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pendidikan perdamaian, terutama bagi mahasiswa sebagai generasi penerus," ujarnya.
Selain itu, ia mengaitkan konsep Bhinneka Tunggal Ika dengan karakter masyarakat Kosta Rika. Menurutnya, kedua negara memiliki kesamaan dalam menjunjung persatuan di tengah keberagaman. "Indonesia dan Kosta Rika sama-sama kaya dengan perbedaan budaya dan etnis. Perbedaan bukan pemisah, melainkan kekuatan untuk membangun perdamaian," tuturnya.
Kosta Rika dikenal sebagai negara kecil yang mengambil langkah besar dengan menghapus sistem militer pada tahun 1949 melalui konstitusinya. Kebijakan ini menjadi titik balik pembangunan negara, mengalihkan fokus anggaran dari pertahanan menuju pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan peningkatan kualitas manusia. "Perdamaian bagi kami bukan tentang kekuatan militer, melainkan bagaimana negara membuka peluang bagi warganya untuk hidup aman, sehat, dan terdidik," jelasnya.
Menurutnya Kebijakan tersebut terbukti membawa banyak capaian positif. Kualitas kesehatan meningkat signifikan, angka kematian anak menurun, dan akses pendidikan berkembang, melahirkan berbagai fasilitas akademik termasuk medical faculty. Kosta Rika kini diakui sebagai negara peace-oriented dan berhasil naik dari kategori upper-middle income menjadi high-income country, berdasarkan pengakuan World Bank pada 1 Juli 2025.
Holdridge juga membuka kesempatan bagi pelajar internasional, termasuk dari Indonesia, untuk mempelajari langsung praktik pembangunan damai di negaranya. Dalam pemaparannya, ia menegaskan dua poin utama yakni tentang kebijakan penghapusan militer, dan praktik keberhasilan pembangunan Kosta Rika yang berfokus pada kesejahteraan manusia. "Kebijakan ini mampu membawa banyak kemajuan bagi masyarakat kami. Contohnya dalam sektor kesehatan dan pendidikan, dampaknya terlihat nyata pada peningkatan kualitas hidup warga," ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, UMM berharap mahasiswa semakin memahami bahwa perdamaian global dapat diwujudkan tidak hanya melalui kekuatan militer, tetapi melalui pendidikan, kolaborasi, dan pembangunan yang berpihak pada kesejahteraan manusia.(*)




Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?