Persiapan Matang dan Koordinasi Internal
Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari pukul 07.00 WIB di penginapan tim. Seluruh anggota tim melaksanakan briefing internal untuk menyamakan pemahaman teknis alur pelayanan serta melakukan pengecekan akhir terhadap kesiapan personel dan peralatan medis yang akan dibawa ke lapangan. Langkah ini diambil guna memastikan seluruh rangkaian pengabdian berjalan efektif dan terstruktur.
Pelayanan Kesehatan Gratis dan Gizi Balita
Tiba di lokasi pada pukul 09.00 WIB, tim langsung mendirikan posko pelayanan di Posko Sungai Guntung. Layanan kesehatan secara resmi dibuka pada pukul 09.15 WIB dengan menyasar kelompok rentan, yaitu lansia dan balita.
Cakupan Pasien: Sebanyak 148 warga mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum dan konsultasi medis secara gratis.
Jenis Layanan: Meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, konsultasi kesehatan dasar, dan pemberian edukasi pola hidup sehat pascabencana.
Intervensi Gizi: Menyadari pentingnya asupan nutrisi bagi pertumbuhan di tengah situasi darurat, tim membagikan paket asupan bergizi kepada 6 balita sebagai upaya pencegahan penurunan kondisi kesehatan anak.
Memulihkan Senyum Anak melalui Trauma Healing
Di sisi lain posko, suasana ceria tampak menyelimuti wajah 100 anak-anak yang mengikuti kegiatan trauma healing. Program ini dirancang khusus oleh Tim TDB UM untuk membantu pemulihan kondisi psikososial anak-anak pascabencana. Melalui pendekatan yang menyenangkan, anak-anak diajak untuk:
Bermain permainan edukatif yang mengasah kreativitas
Mengekspresikan perasaan melalui aktivitas menggambar dan mewarnai. Menjawab berbagai pertanyaan kuis yang mengasah pengetahuan umum untuk menciptakan suasana aman dan menyenangkan.
Sinergi Logistik dan Rencana Lanjutan
Setelah rangkaian kegiatan di lapangan berakhir pada pukul 12.30 WIB dengan situasi yang tertib dan lancar, tim tidak langsung beristirahat. Pada pukul 13.00 WIB, Tim TDB UM berkunjung ke Puskesmas Palupuh untuk melakukan koordinasi strategis.
Pertemuan ini membahas evaluasi kegiatan harian serta koordinasi terkait kebutuhan logistik farmasi, terutama obat-obatan. Langkah ini sangat krusial untuk memastikan bahwa tim tetap memiliki suplai medis yang memadai untuk melanjutkan aksi pelayanan kesehatan di hari-hari mendatang.
Partisipasi masyarakat yang tinggi dan dukungan dari mitra lokal seperti PMI serta Puskesmas setempat menjadi kunci kelancaran misi kemanusiaan Universitas Negeri Malang di bumi Minangkabau ini.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?