Banner Iklan

Tiga Narsum Perkuat Wawasan Moderasi pada Sosialisasi PAKEM Kabupaten Pasuruan

Anis Hidayatie
05 Desember 2025 | 15.50 WIB Last Updated 2025-12-05T08:51:31Z


Tiga Narsum Perkuat Wawasan Moderasi pada Sosialisasi PAKEM Kabupaten Pasuruan

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Sosialisasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Masyarakat (PAKEM) pada Jumat (5/12/2025). 

Kegiatan ini menghadirkan tiga sumber utama yang memberikan perlindungan privasi, strategi pengawasan, serta upaya menjaga kerukunan hidup antarumat beragama.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya Kaban Nurul Huda Huda, S.Sos., MM membukakan acara.

Tiga narasumber hadir menyampaikan paparan.

1. Asisten I Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Diano Vela Fery Santoso, S.Sos., MA

2. Jaksa Fungsional Bidang Intelektual Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Wartoyo Utomo, SH.

3. Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Pasuruan, Teluk Gus 

Masing-masing narasumber memberikan paparan dari perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam upaya memperkuat ketahanan sosial dan mencegah potensi konflik keagamaan di masyarakat.

Asisten I Tekankan Deteksi Dini dan Penguatan Peran Desa


Dalam pemaparannya, Diano Vela Fery Santoso menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas lembaga serta peran strategi lurah, kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam pemetaan dinamika kelompok keagamaan di wilayah masing-masing.

Ia mengingatkan bahwa konflik sering muncul dari kesalahpahaman kecil yang dibiarkan.

 “Jangan sampai masalah kecil menjadi grojogan besar yang sulit dihentikan. Deteksi dini adalah kuncinya,” tegasnya.

Jaksa Fungsional menjelaskan Peran Kejaksaan dalam Pengawasan Aliran Kepercayaan

Wartoyo Utomo, SH, memaparkan dasar hukum pengawasan aliran kepercayaan yang menjadi bagian dari tugas Kejaksaan, termasuk langkah preventif hingga penegakan hukum bila terjadi pelanggaran yang berpotensi mengganggu keamanan dan mengingatkan masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa persoalan sensitif seperti klaim agama baru, aktivitas tertutup, hingga per pecahan kelompok dapat memicu polemik apabila tidak ditangani dengan tepat.

“Kita harus memastikan tidak ada ajaran yang membahayakan masyarakat maupun merusak kerukunan,” jelasnya.


Gus Bay untuk nama panjang Akhmad Bayhaqi Kadmi Ajak Warga Lawan Hoaks dan Perkuat Kerukunan.

Dalam hal ini Gus Bay mengajak seluruh peserta untuk memahami bahaya hoaks yang sering menjadi pemicu ketegangan sosial. Dengan gaya penyampaian yang khas, ia menjelaskan bahwa hoaks bukan sekadar janji, melainkan upaya mengelabui.

 “Pelaku hoaks pertama itu iblis ketika mengelabui Hawa untuk memakan buah khuldi. Dari sana kita belajar bahwa hoaks dapat menghancurkan tatanan bila tidak dilawan,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran komunitas pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam menjaga keharmonisan dan mencegah populasi antarkelompok.

Kaban Nurul Huda dan Gus Bay serta pengurus FPK Kabupaten Pasuruan 

Melalui hadirnya tiga sumber ini, kegiatan Sosialisasi PAKEM semakin memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan elemen masyarakat dalam menciptakan ruang kehidupan yang harmonis, aman, dan saling menghargai perbedaan. Ans


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tiga Narsum Perkuat Wawasan Moderasi pada Sosialisasi PAKEM Kabupaten Pasuruan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now