Banner Iklan

Program Surabaya Hari Ini 06: My Mother Menutup Tahun

Admin JSN
05 Desember 2025 | 16.45 WIB Last Updated 2025-12-05T13:10:38Z

 Program Surabaya Hari Ini #06: My Mother Menutup Tahun

Flayer acara program Surabaya pada hari ini

Sebelas perempuan hebat dari berbagai disiplin akan merayakan Hari Ibu sekaligus menutup tahun pada acara Surabaya Hari Ini #06 yang digelar Forum Pegiat Kesenian Surabaya (FPKS) pada 09 Desember 2025, di Galeri Dewan Kesenian Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo No 15 Surabaya.

Dengan mengusung tema My Mother, materi acara dibagi dua. Pertama, berlangsung pada pukul 16.00, menghadirkan Sarasehan atau Jagongan "Omon-omon Kesenian Surabaya" dengan pemantik Henri Nurcahyo dan Heti Palestina Yunani. Jagongan ini juga menjadi semacam penutup tahun sambil membaca ulang apa yang terjadi pada kehidupan kesenian di kota Surabaya ini.

Kita tahu bahwa kehidupan kesenian di Kota Surabaya hari ini bergerak seperti denyut kota yang tak pernah benar-benar tidur ; keras, dinamis, tapi penuh daya tahan. Di tengah deru industri, hiruk-pikuk perdagangan serta ritme kota pelabuhan yang cenderung pragmatis, kesenian justru menemukan ruangnya sendiri: ruang-ruang kecil yang tumbuh dari inisiatif warga, komunitas, dan para pekerja seni yang tak menyerah pada keterbatasan.

Seni di Surabaya tumbuh bukan dari limpahan fasilitas, melainkan dari solidaritas. Kota yang dikenal kaku dan efisien ini, diam-diam menyimpan keberanian untuk mencari bentuk-bentuk artistik baru. Para senimannya kerap berkolaborasi dengan isu-isu sosial: lingkungan, ruang kota, memori kampung, relasi antarwarga, menjadikan kesenian bukan hanya hiburan, tetapi cermin kritik dan refleksi.

Sedangkan pada pukul 19.00, seperti biasa akan menghadirkan seni pertunjukan. Tentu saja kali ini bisa disebut lebih unik, karena seluruh penampil adalah perempuan yang akan membacakan karya mereka tentang ibu mereka, baik dalam bentuk puisi, surat, esai dan sejenisnya.

Para penampil yang telah menyatakan kesiapannya antara lain, Wina Bojonegoro (sastrawati dan pegiat sastra), Swandayani (penari), Heti Palestina Yunani (jurnalis), Vanessa Helen Martinus (aktivis BMS), Pinky Saptandari (dosen Fisip Unair), Lina Puryanti (dosen FIB Unair), Trinil Sri Brojo (dosen Bahasa Unesa), Vika Wisnu (sastrawati), Wulansary (penulis dan pendiri Komunitas Sahabat Bumi), Nayera Ibrahim (perwakilan Wisma Jerman, dan tamu dari El Salvador yang kebetulan sedang belajar bahasa Perancis di IFI Surabaya, Susi Romero.

Panitia juga sebenarnya mengundang Isteri Wakil Gubernur Jawa Timur, Ibu Arumi Bachsin dan Isteri Walikota Surabaya, Ibu Rini Indriyani. Tapi hingga tulisan ini dimuat, panitia belum mendapat konfirmasinya.

Perayaan Hari Ibu ini -- bagi FPKS -- penting, karena di setiap langkah hidup, ada satu cahaya yang tak pernah padam: cahaya dari seorang ibu. Ia tak selalu bersinar terang. Kadang redup, kadang nyaris tak terlihat, namun selalu ada, menuntun, menghangatkan, bahkan ketika dunia terasa gelap.

Ibu adalah bahasa pertama yang kita pahami sebelum kata-kata. Sentuhannya menjadi doa yang hidup di sekujur badan. Suaranya menjadi lagu yang meninabobokan kegelisahan. Dalam diamnya tersimpan kekuatan, dalam lelahnya terselip kasih yang tak menuntut balas.

 Ibu tidak menulis sejarah di batu, tapi di napas anak-anaknya. Ia menanam kesabaran dalam tanah sehari-hari : pada piring yang tak pernah kosong, pada doa yang tak pernah putus, pada malam yang ia lalui sendirian bersama cemas dan cinta. Ibu bukan hanya sosok; ia adalah asal, arah dan pulang. Dan selama napas masih ada, kita sesungguhnya selalu hidup dalam doa seorang ibu.

Merayakan Hari Ibu tidak cukup hanya dengan memberikan bunga. Ada banyak cara lain yang lebih personal dan bermakna untuk menunjukkan rasa terima kasih dan cinta kepada ibu seperti menulis semua kenangan tentang ibu.

Inilah saatnya kita menunduk dalam hening dan mengingat: dari rahim seorang perempuan, dunia ini berdenyut. Dari kasihnya, kita belajar menjadi manusia. Jadi, mari kita saksikan bersama bagaimana para wanita hebat di bidangnya masing-masing tampil membacakan kenangan yang ditulisnya untuk ibunya.

 

OLEH : Jil Kalaran (Koordinator FPKS)


 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Program Surabaya Hari Ini 06: My Mother Menutup Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now