Banner Iklan

Perselingkuhan Digital Mengancam Ketahanan Keluarga, Ustadz Ruman Ingatkan Orangtua Jadi Teladan Utama Anak

03 Desember 2025 | 09.15 WIB Last Updated 2025-12-03T02:15:49Z

Jatimsatunews.com, Sidoarjo — Perselingkuhan digital kini menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga dan terganggunya perkembangan mental anak. Hal itu disampaikan oleh pembicara Spiritual Parenting dan konsultan keluarga harmonis, Ustadz Ruman Nasruddin, M.Pd.I, dalam kajian keluarga yang berlangsung di Sidoarjo.

Menurut Ustadz Ruman, perubahan perilaku masyarakat di era digital mulai dari mudahnya menjalin hubungan terlarang lewat media sosial hingga menurunnya komunikasi suami-istri membuat banyak keluarga kehilangan fondasi kedekatan. Fenomena ini sering kali tidak disadari orangtua, tetapi dampaknya terasa besar pada anak.

“Keluarga retak bukan karena persoalan besar saja, tetapi dari hubungan yang dingin, komunikasi yang terputus, dan hilangnya penghargaan di antara pasangan. Anak menjadi korban pertama dari kondisi tersebut,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa anak-anak tumbuh dengan sensitivitas emosi yang sangat tinggi. Ketika suasana rumah penuh ketegangan, anak akan menangkap sinyal itu dan menyimpannya sebagai memori yang membentuk karakter mereka di masa depan. Tidak sedikit anak yang kemudian menjadi mudah curiga, mudah marah, dan sulit menjalin hubungan emosional yang sehat.

Dalam pemaparannya, Ustadz Ruman menyoroti lima konsekuensi besar dari ketidakharmonisan keluarga. Ia menyebut bahwa konflik orangtua dapat memicu stres, menurunkan konsentrasi belajar, mempengaruhi prestasi sekolah, bahkan membuat anak menutup diri dari lingkungan.

“Setiap anak berhak tumbuh di rumah yang membuatnya merasa aman. Jika orangtuanya saling menjauh, bagaimana anak bisa mengenal kasih sayang?” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa teladan cinta dan kerja sama orangtua merupakan pendidikan terbesar bagi anak. Anak cenderung meniru pola hubungan yang dilihat di rumah. Jika yang disaksikan adalah pengkhianatan atau pertengkaran, besar kemungkinan pola itu terbawa hingga dewasa.

Ustadz Ruman kemudian menawarkan pendekatan Spiritual Parenting, yaitu metode yang menggabungkan penguatan iman, perbaikan komunikasi suami-istri, dan pengembalian kehangatan rumah sebagai terapi keluarga. Pendekatan ini membantu pasangan memahami kembali tanggung jawab mereka dalam mendidik anak.

“Jika ayah dan bunda ingin anak menjadi pribadi yang baik, kuat mental, dan berakhlak, mulailah dengan memperbaiki hubungan di antara kalian,” pesannya.

Kegiatan edukasi tersebut diikuti berbagai kalangan, mulai dari orangtua muda, pendidik, hingga pasangan yang ingin memperbaiki kualitas rumah tangganya. Melalui kajian ini, Ustadz Ruman berharap masyarakat lebih sadar bahwa ketahanan keluarga adalah benteng utama dalam membangun generasi yang sehat di era serbadigital.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perselingkuhan Digital Mengancam Ketahanan Keluarga, Ustadz Ruman Ingatkan Orangtua Jadi Teladan Utama Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now