Paguyuban UMKM Pasuruan Kunjungi Omah Edukasi Tempe, Bahas Inovasi dan Tantangan Usaha
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Omah Edukasi Tempe menerima kunjungan Paguyuban UMKM Kabupaten Pasuruan pada Senin, 22 Desember 2025. Kunjungan ini diikuti oleh 12 peserta yang hadir untuk bersilaturahmi sekaligus berdiskusi seputar pengembangan usaha dan inovasi produk lokal.
Dalam kesempatan tersebut, owner Omah Edukasi Tempe, Irfan, memaparkan sejarah berdirinya Omah Edukasi Tempe yang telah beroperasi sejak tahun 2022. Ia menjelaskan bahwa Omah Edukasi Tempe lahir dari semangat menjaga warisan budaya sekaligus mendorong inovasi di Kampung Tempe, sebuah desa di Kabupaten Pasuruan yang sejak lama dikenal sebagai sentra pengrajin tempe.
Secara turun-temurun, mayoritas masyarakat Kampung Tempe menggantungkan hidup dari produksi tempe, menjadikannya bukan sekadar usaha, melainkan bagian dari identitas dan kehidupan sehari-hari. Namun demikian, produksi tempe di wilayah tersebut masih cenderung dilakukan secara tradisional dan terbatas pada pola lama, tanpa banyak inovasi produk, pengemasan, maupun pengembangan nilai tambah.
Selain itu, belum adanya ruang khusus untuk belajar, berbagi pengetahuan, dan menumbuhkan kreativitas bagi generasi muda dan masyarakat luas menjadi salah satu latar belakang berdirinya Omah Edukasi Tempe.
“Omah Edukasi Tempe hadir sebagai rumah belajar dan pusat inovasi yang menjembatani kearifan lokal dengan kebutuhan zaman. Kami ingin tempe tidak hanya bertahan sebagai tradisi, tetapi juga berkembang, modern, dan berdaya saing,” ujar Irfan.
Sebagai fasilitas yang dimiliki Kabupaten Pasuruan, Omah Edukasi Tempe menjadi wadah pembelajaran proses pembuatan tempe, pengenalan nilai gizi, inovasi olahan tempe, kewirausahaan, hingga edukasi karakter bagi anak-anak, pelajar, santri, dan masyarakat umum. Di tempat ini, tempe dipandang bukan hanya sebagai makanan sehari-hari, tetapi juga sebagai sumber ilmu, peluang usaha, dan kebanggaan daerah.
Omah Edukasi Tempe diharapkan mampu menjadi pusat inspirasi, meningkatkan kesejahteraan pengrajin, serta mengangkat Kampung Tempe sebagai ikon edukasi dan wisata tematik berbasis kearifan lokal di Kabupaten Pasuruan.
Perwakilan Paguyuban UMKM Kabupaten Pasuruan, Totok Heryono, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan tersebut. Ia mengaku senang bisa berdiskusi langsung mengenai usaha, inovasi, serta berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini.
“Kunjungan ini sangat membuka wawasan. Banyak hal yang bisa dikolaborasikan ke depan,” ujarnya. Ia juga menyampaikan rencana Paguyuban UMKM untuk menggelar acara “Economic Outlook ala Growing Local Brand” pada Januari 2026 mendatang.
Selain diskusi bisnis, para peserta juga mengikuti praktik langsung pembuatan keripik tempe premium serta proses pengemasan tempe, yang menjadi salah satu daya tarik utama dalam kunjungan tersebut.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?