NASIONER (Nasionalisme Era Digital dan Literasi Bela Negara): GENERASI KRITIS, CINTA TANAH AIR TANPA BATAS DI SMP AL-ISLAH SURABAYA, SMP Al-Islah Surabaya bersama UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar Kampanye Literasi Digital Bela Negara
SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: SMP Al-Islah Surabaya bersama UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar Kampanye Literasi Digital Bela Negara sebagai bentuk implementasi lanjutan dari materi pembelajaran di kelas mengenai Pancasila, bela negara, moderasi beragama, serta literasi digital. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (2/12) dan menjadi upaya konkret pelajar dalam menjaga persatuan NKRI di tengah tantangan era digital.
Program ini tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga praktik nyata. Setelah mempelajari nilai nilai Pancasila dan bela negara di kelas, siswa diajak menerapkannya dalam konteks dunia digital: menyaring informasi, mencegah provokasi, dan menjaga ruang media sosial yang damai serta berpihak pada persatuan bangsa.
Sebagai pembina kegiatan, Taufikurrahman menjelaskan bahwa program ini sebagai aksi pancasila. Diharapkan mahasiswa menjadi duta Pancasila di masyarakat yang bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan project yang rancang
“Di kelas, siswa mempelajari nilai Pancasila, moderasi beragama, dan etika digital. Melalui kegiatan ini, mereka mempraktikkannya secara langsung—mulai dari mengenali hoaks, membangun narasi positif, hingga menjaga etika dalam berdiskusi,” ujar Taufikurrahman.
Kegiatan ini diikuti oleh para siswa SMP Al-Islah Surabaya. Peserta mendapatkan pelatihan tentang analisis informasi kebangsaan, diskusi lintas perspektif, serta simulasi membuat poster digital bertema nasionalisme sebagai bentuk aksi dari kegiatan tersebut.
Para siswa merasakan manfaat dari kegiatan lanjutan ini.
“Setelah belajar teori di kelas, praktik seperti ini membuat kami lebih paham cara membedakan informasi palsu dan membuat konten positif, serta kami bisa belajar mengungkapkan nasionalisme kita melalu media digital,” ungkap Ayu, salah satu peserta.
Ke depan, program akan berlanjut dengan pembuatan modul bela negara digital, pendampingan kampanye kreatif, serta evaluasi berkala untuk melihat sejauh mana pemahaman nilai Pancasila dan bela negara terinternalisasi dalam aktivitas siswa di media sosial.
Acara ditutup dengan deklarasi bersama untuk menjaga ruang digital tetap damai, mempersatukan, dan mencerminkan semangat bela negara di era post truth.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?