Persiapan Strategis dan Sinergi Institusional
Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan briefing internal di penginapan tim untuk mematangkan alur pelayanan dan pengecekan akhir kesiapan personel serta peralatan medis. Langkah ini dilanjutkan dengan koordinasi teknis bersama jajaran Puskesmas Palupuh pada pukul 08.30 WIB guna menyelaraskan rencana keberangkatan dan memastikan sinergi bantuan tepat sasaran.
Perjuangan Menembus Medan Ekstrem
Tantangan terbesar muncul saat tim mencapai titik pemberhentian kendaraan di UPTD Puskesmas Pembantu Pagadih pada pukul 10.00 WIB. Akibat kerusakan infrastruktur jalan yang parah, akses menuju lokasi sasaran tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.
Dengan semangat pengabdian, tim melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri medan perbukitan sejauh ±5 km dengan kenaikan elevasi mencapai ±200 meter. Kondisi jalur dilaporkan sangat menantang; berupa jalan tanah yang tidak rata, berlumpur, serta jalur sempit yang licin tepat di sisi tebing yang mengalami longsoran. Ketangkasan dan koordinasi antaranggota menjadi kunci utama dalam memastikan seluruh tim tiba di lokasi dengan selamat pada pukul 11.30 WIB.
Layanan Kesehatan dan Dukungan Psikososial
Setibanya di Posko Banio Baririk, tim segera mengaktifkan pusat layanan kesehatan yang didukung penuh oleh Bapak dan Ibu Purnatugas UM. Intervensi yang dilakukan meliputi:
Pemeriksaan Kesehatan Spesifik: Pelayanan medis gratis diberikan kepada 37 pasien, yang berfokus pada kelompok rentan seperti warga lanjut usia (lansia) dan balita.
Konsultasi Medis Dasar: Tim memberikan pemeriksaan umum dan konsultasi sebagai upaya menjaga kondisi fisik masyarakat pasca-bencana.
Trauma Healing: Guna memitigasi dampak psikologis, sebanyak 8 anak mengikuti kegiatan pemulihan psikososial melalui permainan edukatif, menggambar, dan mewarnai dalam suasana yang aman dan menyenangkan.
Evaluasi dan Komitmen Berkelanjutan
Rangkaian aksi lapangan ini berakhir pada pukul 13.30 WIB dengan tingkat partisipasi dan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi. Setelah kembali ke penginapan, tim segera melaksanakan evaluasi operasional untuk merumuskan langkah-langkah koordinasi selanjutnya bersama mitra lokal.
Program pengabdian ini merupakan wujud nyata kontribusi Universitas Negeri Malang, dengan dukungan pendanaan dari OPPM Dirjen Risbang Kemdiktisainter, dalam merespons situasi darurat nasional dan membantu pemulihan kesehatan masyarakat secara holistik.
Sumber : Zuhri - Tim Reaksi Cepat Cakrawala (TRCC UM)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?