Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di SMP Negeri 3 Malang bersama siswa dan topeng Malangan
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Selasa (09/12) SMP Negeri 3 Malang mendapat kunjungan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Bapak Suwarjana, SE, MM.
Kunjungan Kepala Dinas kali ini adalah untuk menjadi pembicara dalam Workshop Refleksi dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mendalam.
Workshop yang diikuti seluruh guru SMP Negeri 3 Malang juga mengundang Pengawas SMP Negeri 3 Malang Bapak Siswanto, S.Pd, MT sebagai narasumber.
Dalam acara yang dimulai sekitar pukul sembilan tersebut Bapak Suwarjana memberikan motivasi pada para guru SMP Negeri 3 Malang, sekaligus menjawab berbagai pertanyaan dan masalah dari para guru SMP Negeri 3 Malang.
Selain menghadiri workshop, Kepala Dinas juga meninjau pelaksanaan kegiatan kokurikuler siswa kelas sembilan SMP Negeri 3 Malang. Bertepatan dengan pelaksanaan pekan kokurikuler hari ke lima di SMP Negeri 3 Malang
Pekan kokurikuler kali ini mengambil tema "Bintaraloka Empati" yang bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian dan empati siswa, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan kokurikuler ini ada tiga kegiatan yang berbeda dari tiap jenjang, yaitu pembuatan taman kelas (kelas tujuh), Patriot Tangguh Bintaraloka membentuk generasi yang tanggap dan siaga bencana (kelas delapan) dan pembuatan topeng Malangan (kelas sembilan).
Dalam kesempatan tersebut Kadis Suwarjana melihat lebih dekat proses pembuatan topeng, melakukan tanya jawab pada siswa sekaligus langsung mencoba membuat topeng Malangan tersebut.
"Saya sangat mendukung pelaksanaan kokurikuler di sekolah. Pembuatan topeng Malangan ini ternyata memerlukan kesabaran juga ketelatenan," ungkapnya di hadapan para guru dan siswa SMP Negeri 3 Malang.
Siswa begitu antusias dengan kehadiran Kadis Suwarjana di kegiatan Kokurikuler mereka. Tidak segan-segan memberikan hadiah pada siswa yang bisa menjawab pertanyaanya.
Koordinator Kokurikuler menyampaikan harapan agar kegiatan ini membuat siswa lebih mencintai budaya sendiri sekaligus memberikan inspirasi pada siswa untuk lebih mencintai lingkungan sekitarnya.
"Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut, karena melestarikan budaya dengan melakukan langsung, terlibat dengan komunitas serta praktisi adalah pembelajaran mendalam yang sebenarnya," ungkap Arie Susani koordinator Kokurikuler SMP Negeri 3 Malang. Ans



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?