![]() |
| Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa |
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Jawa Timur ditandai dengan penegasan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut momentum ini harus menjadi pengingat bahwa integritas birokrasi tidak boleh hanya berhenti pada slogan.
Dalam agenda peringatan yang berlangsung Selasa (9/12), Khofifah menegaskan bahwa pencegahan korupsi perlu dibangun sebagai budaya, bukan sekadar respons terhadap kasus. Menurutnya, pelayanan publik dapat berjalan transparan dan akuntabel hanya jika seluruh aparatur pemerintah bekerja dengan standar etika yang kuat.
“Kita harus memperkuat integritas di setiap lini pemerintahan. Kepercayaan publik tumbuh dari layanan yang jujur dan transparan,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan bahwa digitalisasi layanan merupakan salah satu cara paling efektif menekan potensi penyimpangan, sekaligus memastikan efisiensi dalam birokrasi. Hal ini sejalan dengan tema nasional Hakordia 2025, “Satukan Aksi Basmi Korupsi”.
Selain sistem digital, pengawasan ketat dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) juga disebut sebagai faktor penentu efektivitas tata kelola anggaran. APIP dinilai memainkan peran penting sejak tahap perencanaan hingga evaluasi penggunaan anggaran daerah.
Pada kesempatan yang sama, Pemprov Jatim juga mengukuhkan 400 Patriot Integritas Muda sebagai bagian dari rangkaian Road to Hakordia 2025. Mereka berasal dari berbagai organisasi kepemudaan, mulai dari mahasiswa, karang taruna, pramuka, hingga komunitas pemuda ormas keagamaan.
Para Patriot Integritas Muda ini diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat mengampanyekan pentingnya antikorupsi di lingkungannya masing-masing. Pengukuhan itu sebelumnya digelar di Malang pada 30 Oktober.
Khofifah menilai peran generasi muda tidak boleh diremehkan dalam membangun budaya integritas di masyarakat.
“Mereka ini kader yang akan menjadi role model di tengah lingkungannya. Semangat antikorupsi harus diperluas mulai dari ruang-ruang komunitas anak muda,” katanya.
Ia menutup dengan ajakan agar peringatan Hari Antikorupsi tidak berhenti sebagai seremoni tahunan, melainkan menjadi dorongan untuk memperkuat karakter integritas pada semua lapisan masyarakat.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?