![]() |
| Anggota DPD RI, Lia Istifhama bangga terhadap prestasi Valen Pamekasan di DA7./dok. Istimewa |
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. Lia Istifhama, M.E.I., tetap menaruh kebanggaan kepada Valen Pamekasan, finalis Dangdut Academy 7 (DA7).
Meski gagal juara DA7, keberhasilan Valen Pamekasan masuk grand final dan menjadi pesaing sengit Tasya Tangerang Selatan, mendapat apresiasi dari Anggota DPD RI, Lia Istifhama.
Senator Lia juga menilai bahwa keberadaan sistem Virtual Gift untuk penentuan hasil kompetisi Valen dengan Tasya telah menjadi bagian dari perkembangan zaman.
"Dukungan itu terlihat jelas, baik melalui gift maupun komentar. Siapa pun yang memberi dukungan, orang-orangnya jelas. Di situlah yang harus kita soroti, yakni kejujuran dan transparansi harus dijaga," ucap Lia Istifhama, Sabtu (27/12).
Menurut Ning Lia--sapaan akrabnya, transformasi dunia hiburan dan kompetisi ke ranah digital tidak dapat dihindari. Hadiah virtual juga merupakan bentuk dukungan modern yang sah, selama mekanismenya terbuka dan tidak menimbulkan keraguan di tengah publik.
Keterbukaan sistem dan kejujuran partisipasi menurutnya juga menjadi kunci utama agar tidak memicu persepsi negatif.
Keberadaan transparansi dari penyelenggara maupun pendukung, akan membuat publik yakin bahwa dukungan yang diberikan benar-benar murni dan sukarela.
Valen yang berasal dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, juga menerima dukungan dalam bentuk virtual gift dan komentar.
Tercatat sebanyak 353 juta virtual gift diterima Valen untuk menunjukkan betapa besarnya dukungan dari masyarakat. Ia hanya kalah 53 juta virtual gift dari Tasya dan menjadi runner-up DA7. Sebuah prestasi yang tetap luar biasa dari pemuda Madura.
Dukungan kepada Valen juga menurut Lia merupakan bukti soliditas dan kekompakan masyarakat Jawa Timur dalam mendukung talenta daerahnya.
"Ini menunjukkan bahwa dukungan masyarakat Jawa Timur itu nyata, jelas, dan solid," tuturnya.
Keponakan Gubernur Khofifah ini menambahkan bahwa dukungan digital yang sehat mencerminkan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap potensi daerah. Selama dijalankan secara sportif dan jujur, kompetisi berbasis digital justru dapat menjadi sarana promosi positif bagi talenta lokal ke tingkat nasional.
Ia pun berharap berbagai kompetisi digital di masa depan dapat terus berkembang dengan menjunjung tinggi nilai keadilan, transparansi, dan edukasi, sehingga tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik dan solidaritas sosial.
Adapun hasil dari Grand Final 3 alias Konser Kemenangan, memastikan perolehan akumulasi Virtual Gift sejak Grand Final 1 adalah Tasya Tangsel meraih 406 juta Virtual Gift dan Valen Pamekasan 353 juta Virtual Gift.
Sebagai peringkat kedua Dangdut Academy 7, Valen menerima beberapa hadiah, yakni uang tunai Rp 200.000.000, medali juara kedua, kontrak manajemen artis dan label selama satu tahun, fasilitas apartemen gratis selama satu tahun, dan beasiswa penuh di Institut Media Digital Emtek (IMDE). ***
Editor: YAN



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?