DPD RI Cantik Lia Istifhama Serap Aspirasi Perajin Gula Kelapa Lumajang, Dorong Perlindungan Kualitas dan Ekonomi Petani
LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM: Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, kembali menunjukkan komitmennya dalam membela sektor ekonomi rakyat. Politisi muda yang dikenal dekat dengan masyarakat ini menyerap aspirasi para perajin gula kelapa saat kegiatan reses di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kedang Tepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12).
Putri dari KH Maskur Hasyim, tokoh Nahdlatul Ulama Jawa Timur, tersebut menegaskan bahwa gula kelapa Lumajang memiliki potensi besar sebagai produk unggulan daerah yang mampu menembus pasar nasional hingga internasional. Namun, potensi tersebut perlu diimbangi dengan perlindungan kualitas produk dan keadilan ekonomi bagi para perajinnya.
“Bahwa kualitas gula kelapa Lumajang sejatinya sangat baik dan memiliki karakter khas yang diminati pasar. Ini adalah identitas daerah yang harus dijaga. Tantangannya adalah bagaimana konsistensi kualitas ini bisa terus dipertahankan,” ujar Lia Istifhama yang akrab disapa Ning Lia.
Dalam dialog terbuka bersama para perajin, Senator muda yang dikenal luwes dan komunikatif ini menyoroti persoalan klasik yang kerap dihadapi pelaku usaha gula kelapa, yakni tekanan antara menjaga kualitas dan memenuhi target kuantitas produksi.
“Tidak semua perajin berada dalam posisi ideal. Mereka sebenarnya ingin menjaga mutu gula kelapa, tetapi dalam praktiknya sering mendapat tekanan dari sistem di atasnya, baik koperasi maupun pengelola, yang lebih mengejar kuantitas,” jelas Ning Lia.
Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan praktik pencampuran bahan yang menurunkan kualitas gula kelapa. Dampaknya bukan hanya merugikan konsumen, tetapi juga mencederai perajin yang selama ini konsisten menjaga mutu produksinya.
“Perlu ada mekanisme perlindungan yang tegas bagi perajin yang jujur. Mulai dari sistem pembinaan, pengawasan, hingga sanksi bagi pihak-pihak yang dengan sengaja merusak kualitas produk,” tegas politisi perempuan yang juga dikenal vokal memperjuangkan ekonomi kerakyatan itu.
Keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut menambahkan, perajin di tingkat bawah kerap menjadi pihak yang paling dirugikan ketika ada praktik tidak sehat dalam rantai distribusi.
“Perajin sudah bekerja sepenuh hati menjaga kualitas. Jangan sampai usaha mereka tercoreng hanya karena ada pihak di atasnya yang tidak jujur. Ekosistem usaha harus sehat dan berkeadilan,” ujarnya.
Ning Lia pun menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam membangun sistem yang melindungi perajin, mulai dari regulasi, pendampingan, hingga pengawasan kualitas secara berkelanjutan. Dengan ekosistem yang baik, ia optimistis gula kelapa Lumajang mampu menjadi komoditas unggulan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kami, gula kelapa Lumajang terus berkembang, menjadi kebanggaan daerah, dan mampu bersaing di pasar global. Jika kualitas terjaga dan perajinnya terlindungi, ekonomi daerah pun akan semakin kuat,” pungkasnya. Ans



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?