SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM— Penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) berupa beras dan minyak yang dimotori langsung oleh Bulog hampir rampung di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sampang. Berdasarkan pantauan di lapangan, progres pendistribusian telah mencapai 80–90%, bahkan beberapa kecamatan dilaporkan sudah 100% selesai.
Namun di balik keberhasilan percepatan distribusi tersebut, muncul persoalan serius: honor petugas desa hingga kini belum jelas. Tidak ada kepastian mengenai waktu pencairan maupun besaran honor yang akan mereka terima.
Di Kecamatan Pangarengan, Koordinator Kecamatan (Korcam) Hotip ketika ditanya mengenai kapan honor akan turun, tidak dapat memastikan apa pun. Jawaban yang diberikan justru dinilai tidak memberi kejelasan bagi para petugas yang telah bekerja keras sejak pagi hingga larut malam.
Padahal, para petugas Banpang di desa mengaku sudah menyelesaikan tugas mereka dengan penuh semangat, meskipun harus menghadapi berbagai kendala teknis dan tekanan waktu.
Diketahui, penyaluran Banpang di wilayah Sampang dimulai pada Selasa, 18 November 2025. Namun meski pendistribusian sudah hampir rampung, kepastian soal honor dari korcam maupun korkab belum muncul juga.
Hingga berita ini diturunkan, petugas Banpang Kecamatan Pangarengan masih terus menunggu kabar.
“Harapan kami hanya transparansi, tidak ada yang ditutup-tutupi. Meski upah hanya cukup untuk beli bensin, tidak masalah. Yang penting jelas,” ujar sejumlah petugas kepada awak media.
Redaksi Jatimsatunews akan terus menelusuri dan mengonfirmasi persoalan ini kepada pihak terkait, termasuk Dinas Sosial, Dinas Pertanian, serta Perum Bulog, untuk mencari kejelasan mengenai mekanisme honor petugas Banpang.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi evaluasi penting bagi pelaksanaan program Banpang di kecamatan lain di Kabupaten Sampang, agar tidak lagi terjadi kerancuan mengenai legalitas, sistem honor, maupun alur penugasan tim penyalur bantuan pemerintah.
Pewarta: Fach



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?