![]() |
| Penyampaian kinerja APBN di wilayah kerja KPPN Malang |
Malang | JATIMSATUNEWS.COM – Kinerja APBN di wilayah kerja KPPN Malang hingga 30 November 2025 menunjukkan dinamika yang beragam. Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, menyampaikan bahwa pendapatan negara tercatat mencapai Rp102,53 triliun, turun tipis 0,18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan dipicu melemahnya penerimaan pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. PPh tercatat sebesar Rp5,34 triliun atau turun 8,70 persen, sementara PPN sebesar Rp13,79 triliun atau turun 17,35 persen (yoy). Sebaliknya, penerimaan cukai justru naik 2,47 persen dan menjadi penopang utama dengan kontribusi Rp80,70 triliun. Di sisi lain, PNBP mencatat capaian tinggi, yakni Rp467,62 miliar atau 184,98 persen dari target.
Realisasi belanja negara mencapai 88,10 persen atau Rp13,32 triliun. Belanja pemerintah pusat mengalami penurunan 10,78 persen, meski belanja pegawai, belanja barang, dan belanja bansos tetap mendominasi capaian realisasi. Belanja modal tercatat paling rendah, yaitu 47,20 persen.
Untuk belanja transfer ke daerah, Dana Alokasi Umum telah terserap 92,76 persen, Dana Transfer Khusus 94,52 persen, dan Dana Desa sebesar 94,39 persen dari pagu 2025.
Pada aspek inflasi, wilayah Malang Raya mencatat inflasi 0,16 persen (mtm), sedangkan Pasuruan 0,15 persen. Secara tahunan, Kota Malang berada di angka 2,71 persen dan Pasuruan 2,44 persen. Komoditas emas perhiasan, beras, LPG, cabai merah, dan telur ayam menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar.
Rusna menyampaikan bahwa di wilayah Malang Raya dan Pasuruan terdapat belanja pemerintah pusat Rp138,55 miliar untuk mendukung program pengendalian inflasi berbasis 4K. Hingga akhir November, realisasinya mencapai Rp99,39 miliar atau 71,74 persen.
Ia mengimbau pemerintah daerah agar mempercepat pemenuhan dokumen syarat salur DAK Fisik dan Dana Desa menjelang penutupan tahun anggaran 2025. (raf)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?