.png)
UB Berangkatkan 55 Relawan Kemanusiaan ke Agam Sumatera Barat, Bawa Bantuan Rp1,5 Miliar
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM:
Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan kepedulian nyata terhadap korban bencana di Sumatera Barat dengan memberangkatkan 55 relawan kemanusiaan ke Kabupaten Agam, Minggu (7/12/2025). Pemberangkatan ini dilakukan melalui Emergency and Disaster Team (EDT) UB, berkolaborasi dengan relawan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kepala Tim Tanggap Bencana Sumatera, dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM., KPEC., menjelaskan bahwa relawan yang diberangkatkan terdiri dari berbagai unsur civitas akademika.
“Total personel meliputi 16 dosen, 10 tenaga kependidikan, 2 mahasiswa spesialis, serta 14 mahasiswa. Selain itu, UB juga menyalurkan bantuan obat-obatan, logistik, sembako, peralatan dapur umum, peralatan edukasi, hingga kebutuhan darurat pengungsi seperti tenda dan peralatan pengolahan air bersih,” ujarnya.
Nilai bantuan tersebut mencapai lebih dari Rp1,5 miliar, yang merupakan gabungan dari Program Kampus UB dan Yayasan UB.
Setiba di Agam, para relawan akan menjalankan misi kemanusiaan berupa pelayanan kesehatan darurat bagi pengungsi, penyediaan air bersih menggunakan mesin penjernih karya UB, serta layanan psikososial untuk membantu pemulihan mental korban bencana.
Keberangkatan tim dilakukan secara bertahap dalam tiga gelombang. Tim AJU diberangkatkan lebih awal pada Sabtu (6/12) untuk melakukan koordinasi awal di lokasi bencana, disusul tim logistik pada Minggu (7/12), dan tim relawan dosen serta mahasiswa pada Senin (8/12).
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dan membantu masyarakat di saat krisis.
“Di tengah rangkaian Dies Natalis ke-63 UB, kita harus berempati dan mendoakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana, agar seluruh proses penanganan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sebagai bentuk solidaritas, UB juga meluncurkan program “Dies UB Peduli Sumatera” yang menggalang donasi dari civitas akademika dan masyarakat luas. Rangkaian kegiatan ini ditandai dengan moment of silence untuk mendoakan para korban, serta pemasangan rompi secara simbolis kepada para relawan sebelum keberangkatan ke Agam.
Langkah UB ini menegaskan peran perguruan tinggi tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan riset, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam aksi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. ANS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?