Banner Iklan

Riset dari Dosen UM ini Ungkap Beda Tantangan Supervisi Skripsi Indonesia dan Malaysia

Eko Rudianto
10 November 2025 | 15.58 WIB Last Updated 2025-11-10T09:21:37Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Sebuah studi komparatif terbaru yang meneliti praktik bimbingan skripsi di Indonesia dan Malaysia mengungkap perbedaan fokus yang krusial antara kedua negara. Meskipun sama-sama menganggap peran pembimbing sangat penting, tantangan utama yang dihadapi mahasiswa ternyata berbeda.

Penelitian berjudul "Exploring Supervision Practices of EFL and ESL Undergraduate Thesis Writing: A Comparative Study between Indonesia and Malaysia" oleh Dr. Suharyadi, M.Pd., Dr. Ekaning D. Laksmi, M.Pd., M.A., Nova Ariani, M.Ed., dan Umniyah Juman Rosyidah, M.Pd. menemukan bahwa faktor pembimbingan adalah elemen sentral yang memengaruhi keberhasilan penulisan skripsi di kedua negara.

Meski demikian, riset ini mengidentifikasi perbedaan signifikan dalam praktik supervisi berdasarkan konteks bahasa negara tersebut.

Dalam konteks Indonesia, sebagai negara English as a Foreign Language (EFL), tantangan terbesar terletak pada fase awal. Studi menemukan bahwa pemilihan topik memiliki faktor supervisi tertinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa EFL membutuhkan perhatian dan arahan lebih intensif dari pembimbing mereka saat menentukan fokus penelitian.

Temuan berbeda didapat dari konteks Malaysia, sebagai negara English as a Second Language (ESL), di mana bahasa Inggris digunakan lebih luas.

Di Malaysia, faktor penentu utama bukanlah topik, melainkan hubungan interpersonal antara dosen pembimbing dan mahasiswa.

Para peneliti menyimpulkan bahwa di konteks ESL, pembimbing perlu lebih aktif memperhatikan dan membangun relasi yang baik dengan mahasiswa bimbingannya. Hubungan yang positif ini terbukti menjadi kunci "untuk memastikan kualitas dan meningkatkan waktu penyelesaian" penulisan tesis mereka.

Studi ini secara jelas menunjukkan bahwa strategi bimbingan skripsi tidak bisa disamaratakan. Institusi di Indonesia disarankan untuk memperkuat mekanisme supervisi pada tahap pemilihan topik, sementara institusi di Malaysia didorong untuk meningkatkan kualitas interaksi dan relasi antara dosen dan mahasiswa.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Riset dari Dosen UM ini Ungkap Beda Tantangan Supervisi Skripsi Indonesia dan Malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now