Banner Iklan

Fakultas Syariah UIN Malang Gelar Seminar Nasional tentang Desiminasi Layanan Digital Al Qur'an

M. Kholilur Rohman
28 November 2025 | 05.23 WIB Last Updated 2025-11-27T22:24:03Z

 

Foto: Jajaran dekanat Fakultas Syariah UIN Malang

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Fakultas Syariah Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menggelar seminar Nasional pada Kamis (27/11/2025) kemarin. Bertempat di Auditorium lantai 3 Gedung D kegiatan ini mengangkat tema: "Desiminasi Layanan Digital Al Quran Kolaborasi Antar Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an Kemenag RI dan Fakultas Syari'ah UIN Maliki Malang". Kegiatan itu diikuti ratusan mahasiswa dan para dosen.

Adapun narasumber yang dihadirkan diantaranya ialah Dr.H.Abdul Aziz Sidqi, M.A. Kepala Pusat Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Dr.H Khoirul Anam, Lc., MA (Dosen prodi IAT), Ali Hamdan,Lc Ph.D (Kaparodi IAT Fakultas Syariah UIN Malang).

Seminar itu menjadi ajang pembekalan bagi peserta tentang layanan digital Al-Qur’an yang dimiliki LPMQ, mulai dari Al-Qur’an virtual, museum Al-Qur’an virtual, dan produk terbaru yang disampaikan oleh Bapak Abdul Aziz berkaitan dengan Tafsir Ekoteologi. 

Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Dr. Sudirman, M.A. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya kegiatan seminar nasional ini.

Foto: Prof. Dr. Sudirman, M.A (Wakil Dekan I Bidang Akademik) 

“Hari ini kita sangat berbahagia dan berbangga, karena Prodi IAT semakin maju, semakin melesat, dan semakin impactful. Prodi ini bukan lagi prodi yang biasa—sekarang sudah menjadi Prodi yang terakreditasi Unggul. Salah satu, dan yang paling utama, alasan Prodi IAT bisa meraih akreditasi Unggul adalah karena adanya kerja sama yang luar biasa dengan LPMQ," paparnya.

"Pada saat akreditasi, salah satu hal yang ditanyakan adalah bagaimana alumni terserap di dunia kerja. Dan alhamdulillah, alumni IAT telah terwakili dengan baik di LPMQ, karena ada beberapa alumni kita yang kini sudah menjadi pegawai di sana. Ini menunjukkan bahwa IAT UIN Malang benar-benar bisa terserap di dunia kerja secara maksimal" tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) LPMQ pusat H. Muhammad Musadad, M.A dalam sambutannya menjelaskan bagaimana jumlah persaingan alumni Prodi IAT dalam bursa kerja.

"Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an merupakan satu-satunya satker yang tidak punya stakeholder resmi, tetapi stakeholder banyak yakni prodi IAT seluruh Indonesia karena mayoritas pegawai LPMQ adalah alumni IAT". Disambut tepuk tangan dari peserta seminar. Saat menerima 63 CPNS, Di antara 30 pengembangan Tafsir Al Quran, adalah prodi IAT alumni UIN Maliki Malang. Saya berharap semua peserta  mahasiswa, dosen, antusias mengikuti seminar sampai selesai," jelasnya.

Foto: Pemaparan materi oleh narasumber

Sebagai pemateri pertama, Dr. H. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag (Kepala Lembaga Pentashih Mushaf  Al - Qur’an) memperkenalkan berbagai layanan digital Al-Qur’an yang sedang dikembangkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ). Ia menyampaikan bahwa proses digitalisasi layanan Al-Qur’an merupakan sebuah keniscayaan di era disrupsi teknologi, sehingga pemerintah melalui LPMQ terus melakukan inovasi untuk memudahkan akses dan menjaga otoritas mushaf Al-Qur’an.

Salah satu inovasi yang dipaparkan adalah Tafsir Ekologi (Ekoteologi), sebuah produk terbaru yang resmi diluncurkan dua bulan lalu. Tafsir ini hadir sebagai respons terhadap kegelisahan global mengenai kerusakan lingkungan, berlandaskan penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tentang keseimbangan alam. Produk ini terinspirasi dari kesepakatan Menteri Agama RI—yang pada saat itu masih menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal—bersama Paus Fransiskus dalam sebuah kunjungan resmi.

Kesepakatan tersebut berangkat dari keprihatinan atas kerusakan lingkungan yang sebagian besar disebabkan oleh campur tangan manusia dalam mengeksploitasi alam secara berlebihan, sebagai upaya mengajak masyarakat menjaga kelestarian bumi.Tafsir Ekologi dapat diunduh melalui laman resmi LPMQ, di samping karya lain seperti Tafsir Moderasi Beragama.

Kemudian pemateri kedua, Ali Hamdan,Lc.,M.A, menjelaskan Al-Quran sebagai kitab suci telah mengalami perjalanan panjang dalam dokumentasinya. Tulisan Al-Quran di berbagai media, manuskrip, dan media cetak, tersimpan rapi di berbagai museum belahan dunia. Mahakarya-mahakarya itu dapat diakses diberbagai situs web.

"Saat ini, Al-Quran  sebagai kitab suci telah berada di genggaman dalam bentuk aplikasi yg dapat digunakan kapan saja dan dimana saja," katanya.

Sementara di sesi terakhir, pemateri ketiga, Dr. H. Khoirul Anam, M.H (Dosen Prodi IAT UIN Maliki Malang) menyampaikan pengalaman yang sering beliau temui di kalangan mahasiswa ketika menyusun karya ilmiah, khususnya dalam penulisan hadis. Menurutnya, banyak mahasiswa menulis hadis hanya dengan tulisan tangan dan tanpa mencantumkan referensi yang jelas, yang tentu menjadi masalah dalam aspek akademik karena setiap karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk mengatasi hal itu, Khoirul Anam menyarankan agar mahasiswa menggunakan Maktabah Syamilah, sebuah perangkat lunak yang memuat kumpulan kitab-kitab turats secara lengkap dan dapat dijadikan rujukan ilmiah. Ia juga memaparkan cara menggunakan Maktabah Syamilah, termasuk tools yang tersedia, bagaimana mencari kitab referensi, dan cara menemukan hadis berdasarkan kata kunci agar proses penelitian menjadi lebih akurat dan efisien.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Fakultas Syariah UIN Malang Gelar Seminar Nasional tentang Desiminasi Layanan Digital Al Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now